15 Karyawan PTPN V Kebun Batu Langka Terserang DBD

PASIRPENGARAIAN – Berjumlah 15 anak dan karyawan dari PTPN V Kebun Batu Langka Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Pemerintah Kecamatan Kabun menghimbau masyarakat desa agar melaksanakan kegiatan gotong royong dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Dengan melaksanakan gerakan 3 M plus yakni, Menguras (bak mandi), Mengubur (barang barang bekas) dan Menutup serta menaburkan bubuk abate sekaligus memasang kasa nyamuk di rumah.

Mengingat curah hujan yang tidak menentu di Riau, khususnya di Kabupaten Rokan Hulu, terkadang cuaca panas dan hujan sangat berpengaruh terhadap serangan wabah penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue).

“Kita himbau kepada seluruh masyarakat desa di kecamatan Kabun untuk tetap waspada terhadap wabah penyebaran dan gigitan nyamuk aedes aegypty yang dapat menyebabkan penyakit DBD di lingkungan tempat tinggalnya. Karena lingkungan pemukiman masyarakat yang kurang bersih, sangat berpotensi berkembangnya wabah DBD,” tutur Camat Kabun, Anang Perdana Putra SSTP kepada wartawan, Jumat (1/11/2019), terkait 15 karyawan PTPN V Kebun Batu Langka Kabun yang terserang penyakit DBD.

Menurutnya, karyawan PTPN V kebun Batu Langka yang terserang DBD, berada di lingkungan perumahan PTPN V yang jaraknya 18 Km dari ibukota Kecamatan Kabun. Diketahui 15 anak dan karyawan PTPN V yang terserang penyakit DBD, sempat dirawat di Rumah Sakit PTPN V, namun informasinya kemarin sudah pulih dan pulang ke perumahan.

“Kita bersama Puskesmas Kabun telah turun kelapangan. Bahkan telah dilakukan fogging di area perumahan PTPN V di Desa Kabun. Agar tidak mewabahnya penyakit DBD ke desa lain, masyarakat harus waspada dan antisipasi dini dengan melakukan gotong royong membersihkan perkarangan di lingkungan rumah. Karena lingkungan yang bersih, dapat terhindar dari berbagai penyakit,” jelasnya.

Anang menghimbau kepala desa se Kecamatan Kabun untuk menggalakan kegiatan goro massal di daerahnya dalam rangka membersihkan lingkungan, antisipasi agar tidak berkembang sarang nyamuk aedes aegypti.

Disebutkannya, termasuk lingkungan sekolah se Kecamatan Kabun, agar dapat membersihkan lingkungannya, agar tidak ada tempat perindukan nyamuk yang dapat mematikan manusia dari penyakit DBD tersebut.

“Jadi antisipasi wabah DBD, tak hanya bisa diantisipasi dengan fogging (pengasapan) saja, disini perlu kerjasama dan peran aktif masyarakat untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk yang menyebarkan virus DBD di lingkungannya,” paparnya.

Ditegaskan Anang, bilamana ada anak atau balita yang mengalami demam tinggi yang berlangsung 3-5 hari, untuk segera diperiksa ke Puskesmas terdekat. Sehingga bila dinyatakan positif terkena DBD, langsung bisa ditolong lebih cepat.

Disamping itu, Camat meminta masyarakat tidak membiarkan air hujan tertampung dan tergenang disuatu tempat seperti kaleng, botol dan ban bekas, ember dan lain sebagainya. Karena dalam tampungan air itu, akan dapat berkembangbiaknya perindukan nyamuk DBD yang dapat menyebabkan masyarakat terkena penyakit DBD.