UJUNGBATU – Warga Dusun Harapan Jaya, Desa Tapung Jaya, Kecamatan Ujung Batu, Rohul keluhkan air sumur yang tidak bisa digunakan untuk air minum akibat terkena rembesan air Limbah PT Rohul Sawit Industri (RSI).
Hal ini disampaikan Badrun, warga setempat kepada awak media Riausmart.com, Sabtu (09/05/2020).
Dalam pengakuan Badrun, lokasi PT RSI dengan rumah warga Dusun Harapan Jaya berjarak sekitar 1 Km, namun pembuangan limbah dari PT RSI yang berbentuk kanal hanya sejauh 100 meter dari pemukiman warga.
” Bisa dikatakan sangat dekat, lebih kurang 100 meter dari sini,” jelas Badrun
Badrun mengatakan, dekatnya pembuangan limbah perusahaan dengan rumah warga mengakibatkan air Limbah sering kali merembes ke sumur-sumur warga setempat sehingga air sumur tidak dapat digunakan semestinya.
” Sudah 3 tahun air sumur ini tidak kami pakai untuk minum, sehingga kami terpaksa membeli air keluar, sekali membeli sampai bergalon-galon, untuk penyediaan beberapa hari,” jelasnya.
Pria berlogat khas Jawa ini juga mengatakan, apabila musim kemarau tiba, tidak jarang lokasi Dusun Harapan Jaya berbau busuk menyengat, dan air sumur yang hanya bisa digunakan untuk mandi akan terasa gatal-gatal dikulit.
” Kalau kemarau, baunya bukan main, air dirumahpun ikut berminyak dan akan gatal-gatal dikulit apabila digunakan untuk mandi,” tambahnya.
Kepada awak media Riausmart.com, Badrun mengaku telah mengalami pencemaran air sumurnya selama 3 tahun lamanya, dan belum ada penanganan serius dari pihak terkait.
” Dulu baru-baru ini mereka ada datang, tapi hingga sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya,” imbuhnya.
Dalam pantauan awak media, tidak jauh dari perumahan warga, juga terlihat musholla yang dijadikan tempat ibadah warga setempat yang tentu airnya sering digunakan untuk berwhuduk.
Ketika ditanyakan tentang CSR kepada warga, dalam pengakuan Badrun, hingga saat itu ia belum pernah mendapatkan bantuan berupa CSR dari perusahaan Terkait.
Sedangkan saat diminta tanggapan dari humas PT RSI, Syahril mengatakan saat ini air warga terlihat bersih dan tidak membenarkan apa yang disampaikan oleh warga setempat.
” Kami sudah cek ke lokasi ke sumur warga yang dikatakan berminyak dan menimbulkan aroma bau, namun kami melihat bersama-sama kondisi airnya bersih,” jelasnya, Minggu (10/05/2020)
Ketika ditanyakan tentang rembesan air limbah yang sudah terjadi selama 3 tahun, Syahril mengaku belum melihatnya.