Sejarah Nakuih di Negeri Seribu Suluk

PASIRPENGARAIAN – Rokan Hulu merupakan Kabupaten yang terkenal dengan julukan Negeri Seribu Suluk, disamping itu di Kabupaten Rokan Hulu juga banyak sejumlah sejarah lahir dikalangan masyarakat yang kemudian dilaksanakan secara turun temurun.

Salah satunya pemukulan Nakuih saat masuknya waktu sholat atau sembahyang. Nakuih sendiri terbuat dari  batang pohon kayu yang berukuran besar. Pembuatan nakuih bukan hanya sekedar menghasilkan suara yang nyaring tapi juga seni. Kayu yang digunakan untuk membuat nakuih ini tidak sembarang kayu. Para pembuat Nakuih biasanya menggunakan jenis kayu leban agar suara yang dihasilkan terdengar nyaring.

Nakuih mempunyai bentuk yang sangat unik, yaitu memiliki bentuk berlobang ditengah batang kayu dan Nakuih selalu diletakkan di  Masjid atau Rumah Suluk.

Pada zaman dahulu, nakuih mempunyai fungsi dan kegunaan yang sangat penting. Sebelum ada nya listrik dan pengeras suara yang canggih, masyarakat dapat mengetahui waktu sholat sudah masuk dengan mendengarkan suara nakuih yang di pukul dengan jumlah tertentu.

Selain menandakan waktu sholat sudah masuk, juga digunakan sebagai pertanda bahwa ada nya pemberitahuan kamatian. Cara mengetahui nya yaitu berdasar kan berapa kali Nakuih tersebut dipukul.

Misalkan sholat Dzuhur dengan 4 kali pukulan sesuai jumlah rakaat dalam sholat. Sedangkan berita tentang kamatian nakuih dipukul berkali-kali, sesuai dengan umur orang yang meninggal tersebut.

Seiring dengan berjalannya waktu, setelah listrik sudah ada, keberadaan Nakuih sudah semakin jarang ditemui di Masjid. Namun disebagian Masjid dan Rumah Suluk di pedalaman Rokan Hulu masih ditemukan.

Banyak dari anak-anak generasi sekarang yang tidak lagi menjumpai nakuih, bahkan tidak mengetahui nakuih. Melalui tulisan ini, kita berharap bisa bersama-sama melestarikan warisan nenek moyang agar diketahui oleh anak cucu kita akan pentingnya sejarah pada zaman dahulu.

Penulis : Andrizal Saputra ( Mahasiswa pendidikan sejarah angkatan 2018 fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas Riau)