PASIRPENGARAIAN – Program Sekolah Penggerak yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia mendapat respon positif dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul).
Hal ini disampaikan Bupati Rohul, H Sukiman melalui Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Rohul, Drs H Ibnu Ulya M.Si didampingi Kabid SMP, Zulfikar usai mengikuti Vidcon dengan Mendikbud, Senin (01/01) di Kantor Diskominfo Rohul.
Diakui Ibnu Ulya, program Sekolah penggerak merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
“Kalau untuk di Rohul sendiri, itu programnya belum masuk, tapi kita siap mendukung Program Pemerintah Pusat tersebut,” ungkap Ulya.
Lanjut Ulya, Pemerintah Pusat akan menunjuk Sekolah mana yang akan menjalankan program Sekolah. Penunjukkan sekolah ini sesuai data Dapodik.
“Jika kita ditunjuk sebagai Sekolah Penggerak, Kita tentunya berkoordinasi dulu dengan Bupati dan Sekda terkait soal biaya sekolah Penggerak itu sendiri,” kata Ibnu Ulya M.Si.
Ulya juga menjelaskan Program sekolah penggerak bertujuan menciptakan sekolah yang fokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik. Dengan fokus kepada kompetensi kognitif (literasi dan numerasi), serta non-kognitif (karakter) yang diawali dengan peningkatan pada kapasitas guru, kepala sekolah, dan pengawas.
“Penilaiannya literasi-literasi, cuma orang pusat nanti akan menentukan sekolah mana yang bisa ditunjuk sebagai sekolah Penggerak, termasuk juga kondisi guru-gurunya. Jadi Sekolah Penggerak itu guru-guru itu berkolaborasi disekolah itu untuk berperan dalam proses pendidikan dimana fungsi-fungsi pendidikan itu sekolah memperhatikan peserta didik,” jelas Ulya.
Memberlakukan peserta didik sesuai dengan kompetensi masing-masing, pelayanan terhadap peserta didik itu tidak sama. Program Sekolah Penggerak ini bisa diikuti oleh semua jejang sekolah seperti PAUD, SD, SMP, SMA serta SLB.