PASIRPENGARAIAN – Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Negeri Seribu Suluk (AMPUNS) menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Rokan Hulu (Rohul), Senin (22/03) sekitar pukul 09.00 WIB.
Dalam aksi damai tersebut, belasan hingga puluhan mahasiswa membawa berbagai spanduk dengan berbagai tulisan, seperti “Rokan Hulu Sedang tidak baik-baik saja, Bupati kemana?”. Di spanduk lain juga tertulis “damai itu indah jika apapun permasalahan di adili”.
Selain itu Mahasiswa juga melepas sepatu dan menjejerkannya secara teratur di depan aksi damai dilakukan.
Dalam penjelasan Mulyadi, salah seorang masa aksi mengatakan kegiatan aksi damai di depan kantor Bupati Rohul oleh AMPUNS merupakan salah satu bentuk keprihatinan Mahasiswa terhadap korban pelecehan seksual yang terjadi di Negeri Seribu Suluk.
“Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa banyak kejadian asusila yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu ini, namun yang kita pertanyakan, Bupatinya kemana?” Jelas Mulyadi.
Mulyadi yang mewakili masa aksi juga mengungkapkan kecewa dengan Bupati Rokan Hulu, karena sudah lebih kurang 2 (dua) bulan tidak berada di lokasi.
“Sebagai kepala daerah, tentunya kita berharap beliau ikut berkontribusi dalam penanganan masalah yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu,” tambahnya.
Ketika ditanyakan terkait dampak apa yang terjadi ketika Bupati Rohul tidak di lokasi, Mulyadi mengatakan banyak pekerjaan di Kabupaten Rokan Hulu yang terbengkalai, sehingga Mahasiswa menyayangkan hal tersebut.
Selain itu, tuntutan lain dari masa aksi yakni meminta Pemkab Rohul segera salurkan santunan untuk korban meninggal dunia akibat Covid-19 senilai Rp. 15.000.000 per orang sesuai dengan Permensos.
“Kami juga meminta Kejari Pasir Pengaraian memanggil dan memeriksa perjalanan Dinas Bupati Rohul,” tukasnya.
Tidak berselang lama setelah itu, Pihak Polres dan Satpol PP Kabupaten Rokan Hulu tampak hadir dan mengamankan lokasi aksi, dan pihak Satpol PP pun mencabut beberapa spanduk yang terpasang dan masa aksi pun bubar.
Sementara itu, saat dikonfirmasi via telepon ke Kasat Intel Polres Rohul, Edi Sutomo yang kebetulan berada di Lokasi aksi justru bertanya balik kepada awak media Haluan Riau.
“Kenapa nanya-nanya gitu?,” ketusnya
“Sekarangkan Masa Covid-19, jadi tidak boleh ada kerumunan,” tutupnya singkat.