Jalan Menuju Tanah Kelahiran Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan Terbengkalai, Masyarakat MENGIBA

PASIRPENGARAIAN – Hampir 20 tahun, kondisi jalan menuju tanah kelahiran Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan dan Sultan Dzainal Abidin terlihat sungguh memprihatinkan.
Keprihatinan ini disampaikan Tokoh masyarakat Luhak Kepenuhan Ismail Dt Podano Montoi kepada awak media Riausmart. Com, Kamis (27/05).
Diakui Ismail, dalam empat periode kepemimpinan bahkan sekarang memasuki periode kelima pergantian Bupati Kabupaten Rokan Hulu, kondisi jalan menuju Desa Rantau Binuang Sakti Kecamatan Kepenuhan terlihat masih sama, yakni memprihatinkan dan memilukan hati.
“kita sebagai masyarakat selalu berharap dari tahun ke tahun agar jalan menuju tanah kelahiran Tuan Guru Syeikh Abdul Wahab Rokan bisa di perbaiki dan ditingkatkan pengerjaan nya, namun hasilnya nihil,” Katanya.
Lanjut Ismail, pada tahun 2003 pernah dilakukan kegiatan Akbar oleh IKBAL ( ikatan Keluarga Besilam Langkat ) di Tanah Kelahiran Tuan Guru Syeikh Abdul Wahan Rokan dengan tujuan menjalin silaturrahmi dan mengangkat serta membuka akses menuju tanah Kelahiran tuan guru, ratusan keluarga beserta keturunan tuan Guru serta masyarakat tampak menghadiri agenda besar tersebut.
“Semasa kami dipercayakan sebagai Wakil Rakyat, bersama masyarakat perjuangan kondisi jalan ini terus di suarakan, hal ini dilakukan hingga pelaksanaan acara Peringatan Kelahiran Tuan Guru Syeikh abdul Wahan Rokan se Asia Tenggara (17 dan 18 juli 2013) namun tidak mendapat dukungan sama sekali dari Pemkab Rokan Hulu saat itu,” Sebutnya.
“Jangankan Akses jalan untuk diperbaiki, dana yang sudah di sah kan dalam APBD Kabupaten Rokan Hulu waktu itu juga tidak di cairkan,” ungkap Ismail kecewa.
Kekecewaan juga disampaikan Ismail, kondisi jalan dari Simpang SJi hingga ke Desa Rantau Binuang Sakti sepanjang 24 KM yang membutuhkan dana sebesar Rp 16 Milyar juga telah disuarakan, namun hingga tahun 2014 belum juga menemukan kejelasan.
“Kami mendapatkan informasi bahwa pada tahun 2017 anggaran Rp 16 M ini keluar dari Dana APBN RI melalui Badan Penanggulanan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Rokan Hulu dan nyatanya dana ini bukan pula untuk jalan yang dimaksud melainkan diperuntukkan untuk pembangunan Tembok  Penahan Tebing Di Desa Ulak Patian yang Selesai pengerjaannya pada tahun 2018,” tambahnya sambil menelan ludah.
Ismail menambahkan, kondisi jalan yang sangat memprihatinkan saat ini berada dari Desa Ulak Patian Ke Desa Rantau Binuang Sakti sepanjang 12 KM.
“Jika hari Hujan, maka jalan ini susah dilewati yakni berlumpur dan berlubang, bahkan ketika banjir terjadi maka harus menggunakan bot lewat sungai, ini pernah terjadi saat pertama kali di laksanakan kegiatan milad Tuan Guru Syeikh Abdul Wahab Rokan yang ke 208 tahun pertama tahun 2019,” jelas Ismail.
Tahun 2021 ini, merupakan tahun ketiga akan dilaksanakan kembali acara Milad Tuan Guru Syeikh Abdul Wahab Rokan di tanah Kelahirannya, namun, disampaikan Ismail bahwa kondisi jalan menuju lokasi akan diselenggarakannya acara masih sangat memprihatinkan.
“Ini adalah wajah dari Negeri Seribu Suluk, dimana Kegiatan ini akan dihadiri ratusan hingga ribuan jamaah dari berbagai wilayah di Sumatera maupun Nasional hingga Mancanegara, namun apabila jalan masih rusak, bagaimana pendapat mereka nantinya tentang kampung kita,” tambah Ismail.
Melalui awak media, Ismail berharap keseriusan dari Pemerintah  Kabupaten Rokan Hulu maupun Provinsi Riau untuk dapat memperbaiki dan membangun akses jalan tersebut, sehingga tidak membahayakan jamaah yang akan hadir dan para pengguna jalan serta masyarakat yang ingin berziarah ke makam tuan guru Syeikh Abdul Wahab Rokan.
“Kami sebagai masyarakat juga sudah menyuarakan dan menyurati pihak yang terkait dalam proses pembangunan jalan dan Jembatan serta sarana prasaran lainnya,” tegas sang Datuk.