PASIRPENGARAIAN – Cobaan tak dapat dielakkan oleh pasangan Siti Soleha (25) dan Abdul Khalib (26), warga Bono Tapung Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), ditengah sulitnya kehidupan, Siti Soleha harus merawat anaknya, Sohibul Aziz (6) yang menderita pembengkakan di leher sejak bayi.
Diceritakan Siti Soleha, Senin (28/06) saat diwawancarai awak media Riausmart.com dirumahnya, Sohibul Aziz yang merupakan anak semata wayang mereka telah menderita pembengkakan di leher sejak bayi.
“Waktu itu, usianya masih sembilan bulan, dan tak tahu kenapa seperti ada benjolan sebesar gigitan nyamuk,” Awal cerita Siti.
Siti yang awalnya menganggap hal itu adalah biasa, tidak terlalu menganggap pembengkakan itu sebagai persoalan yang serius, sehingga akhirnya benjolan itu semakin membesar hingga mencapai sebesar telur ayam.
“Melihat benjolannya semakin besar, saya semakin khawatir dan segera membawa Aziz ke Puskesmas dan dirujuk kan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasir Pengaraian,” Jelasnya.
Dalam pengakuan Siti, setelah dibawa ke rumah sakit daerah, pihak rumah sakit menyarankan Sohibul Aziz untuk dibawa ke rumah sakit daerah Provinsi Riau yang terletak di Kota Pekanbaru.
“Kata pihak rumah sakit waktu itu, penyakit Aziz harus dilakukan Laboratorium, namun dikarenakan alatnya tidak ada, makanya kami disuruh untuk ke Pekanbaru,” Sebut Siti.
Awalnya pihak Keluarga keberatan untuk membawa Sohibul Aziz yang waktu itu masih Balita ke Kota Pekanbaru, hal ini dikarenakan kurangnya pendanaan dan kondisi ekonomi keluarga yang sangat sulit.
“Karena kita juga mau anak saya sehat, dengan dana yang seadanya, kita bawa Aziz ke Kota Pekanbaru untuk diobati,” tambah Siti.
Setelah mendapat penangan pihak dokter di RSUD Provinsi Riau, Siti mengaku terkejut karena anaknya diketahui mengidap Kelenjer Getah Bening dan saat itu telah menjalar ke berbagai saraf dibagian kepala.
“Kata dokter waktu itu, kalau dioperasi nanti akan ada kerusakan disekitar kepala, seperti di telinga, atau di mata, atau di otak yang tentu akan mengganggu kelangsungan hidup anak saya,” Jelasnya.
Mendengar hal tersebut, Siti mengaku sedih disertai takut kehilangan anak semata wayang mereka.
“Karena itu, suami saya tidak mau kalau Aziz dioperasi, sehingga benjolan di lehernya semakin membesar hingga sampai saat sekarang ini,” Jelas Siti mengiba.
Dari pengakuan Siti, walaupun demikian, dia bersama suami serta pihak keluarga kini telah ikhlas untuk mengoperasi pembengkakan di leher Aziz.
“Semua demi kesembuhan anak saya,” Kata Siti lirih.
Walaupun telah menerima kenyataan bahwa anaknya harus dioperasi, Siti kembali dibingungkan untuk biaya operasi anaknya yang terbilang tidak murah.
“Bagaimana saya mau membayar operasi? suami saya hanya sebatas buruh lepas yang gajinya tidak seberapa, sedangkan saya hanya ibu rumah tangga yang tidak bisa berbuat banyak,” Lirih Siti sambil menatap haru anaknya.
Saat ini Siti bersama suami dan anaknya masih tinggal menumpang di rumah orang tuanya, dan usia orang tuanya juga telah renta.
Siti juga menjelaskan bahwa keluarganya kini telah terdaftar sebagai Keluarga penerima PKH, namun uang bantuan tersebut hanya dapat mencukupi kebutuhan keluarga mereka.
“Tentunya bantuan sangat saya harapkan, namun saya tidak tahu harus mengadu kepada siapa, ” Tutup Siti.