DLH Rohul Umumkan Hasil Uji Lab Air Sungai Batang Sosah, Muzayyinul : Matinya Ikan Akibat Rendahnya Oksigen

PASIRPENGARAIAN – Terkait pemberitaan Air Sungai Batang Sosah Desa Sungai Kumango Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang diduga tercemar akibat air limbah perusahaan sehingga menyebabkan ratusan ikan mati, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rokan Hulu umumkan hasil laboratorium, Selasa (06/07) sekitar pukul 09.00 WIB.
Dalam ekspos hasil uji sampel air limbah dan air sungai Batang Sosah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hulu mengundang Camat Tambusai, Kepala Desa Sungai Kumango, tokoh adat beserta dua perusahaan yakni PT Jabal Perkasa dan PT Kencana Umum Sejati yang terletak tidak jauh dari lokasi Sungai Batang Sosah.
Awalnya, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hulu mengumumkan hasil uji laboratorium bersama tokoh Pemerintah setempat dengan pihak PT Jabal Perkasa. Selanjutnya diikuti dengan menyampaikan hasil Uji Laboratorium dengan PT Kencana Utama Sejati.
Dalam penjelasan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hulu, Suparno S.Hut MM diwakili Kepala Bidang (Kabid) Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, Muzayyinul Arifin mengatakan bahwa hasil uji laboratorium oleh UPT Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hulu, air di Sungai Batang Sosah pada prinsipnya adalah normal.
“Hasil pengujian air limbah PT KUS dan PT Jabal Perkasa sekalipun air di Hulu maupun di Hilir dua Sungai tersebut pada prinsipnya normal-normal saja,” Kata Muzainul, Selasa (06/07).
Ketika ditanya penyebab ratusan ikan mati waktu itu, Dinas Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa dari hasil uji Laboratorium di TKP, tepatnya di belakang kantor Kerapatan Adat Luhak Tambusai, Oksigen yang larut dalam air itu rendah.
“Akibat rendahnya oksigen yang larut dalam air, diduga itulah yang menyebabkan matinya ratusan ikan tersebut,” Tambah Muzayyinul.
Muzayyinul juga mengatakan bahwa matinya ratusan ikan tidak ada hubungannya dengan dua perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Tambusai.
“Kami juga masih menelusuri penyebab hal tersebut namun dari hasil labor, juga menjelaskan bahwa rendahnya oksigen di Sungai Batang Sosah ini juga tidak ada hubungannya dengan mereka (dua Perusahaan),” sebutnya.
Diakui Muzayyinul bahwa keterbatasan alat-alat dan bahan uji Labor di UPT Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hulu juga menyebabkan pihak terkait belum mengetahui pasti penyebab matinya ratusan ikan di Sungai Batang Sosah.
“Sehingga diperlukan kajian lebih lanjut mengenai kondisi air sungai maupun bahan kimia yang digunakan untuk mencek kondisi air,” katanya.
Sebagai Perusahaan yang bergerak di sekitar Sungai Batang Sosah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hulu meminta dua perusahaan ikut bertanggung dalam persoalan matinya ratusan ikan tersebut.
“Karena perusahaan mereka beroperasi di aliran Sungai, sedikit banyaknya akan berpengaruh pada kualitas air, sehingga kami harapkan tanggungjawab mereka secara sosial sebagai perusahaan untuk membantu bagaimana memulihkan kembali kondisi Sungai Batang Sosah pasca banyaknya ikan yang mati ini, yakni re-stocking ikan ke Sungai,” Harap Muzayyinul.
Sementara itu, Pimpinan PT Jabal Perkasa melalui Humas perusahaan, Mpulungan mengaku bahwa pihak perusahaan tidak pernah melakukan pencemaran Sungai.
“InsyaAllah tidak ada, hal ini dikuatkan keterangan dari DLH Kabupaten Rokan Hulu,” Tukasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Kumango, Ali Usin Hasibuan menegaskan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hulu untuk mencari tahu penyebab sebenar matinya ratusan ikan di Sungai Batang Sosah.
“Saya sebenarnya membutuhkan kejelasan, Apabila hasil lab Dinas ini bukan limbah, lalu apa? Apa penyebab sebenarnya kematian ratusan ikan ini,” Tegas Kades.