PASIRPENGARAIAN – Dihari Ulang Tahun Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang ke 20, Kabupaten Rohul mendapat kado berupa Kabupaten dengan penduduk miskin terbanyak se Provinsi Riau.
Secara umum, kata Miskin dapat di definisikan sebagai Kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.
Hak-hak dasar itu meliputi terpenuhnya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, serta hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik.
Dibawah naungan Badan Pusat Statistik (BPS) Rohul, terdata pada tahun 2018, Kabupaten Rokan Hulu adalah Kabupaten yang memiliki penduduk miskin terbanyak se-Provinsi Riau. Hal ini tentunya menjadi cambuk keras bagi pemerintah sekaligus rakyat yang berada di dalamnya.
Mendapat prediket Kabupaten dengan jumlah penduduk miskin terbanyak adalah hinaan yang harus diterima oleh Kabupaten yang baru saja merayakan hari jadinya yang ke 20 tahun itu.
Saat dijumpai di Kantor BPS, Hari Prasetyo SST MSi mengatakan bahwa BPS setiap tahunnya selalu mengadakan survei tingkat kemiskinan yang ada di Riau, dimana tujuannya adalah memotoring suatu sejauhmana kesejahteraan masyarakat Riau.
“Menurut presentase, kabupaten termiskin itu sebenarnya adalah kabupaten Meranti, Namun, mengingat Jumlah masyarakat Rokan Hulu yang banyak, maka Jumlah Masyarakat Miskin terbanyak itu jatuh ke Kabupaten Rokan Hulu,” jelas Hari kepada Riausmart.com, Senin (14/10/2019).
Menurut BPS, sejak tahun 2010 hingga ditahun 2018 tingkat kemiskinan tidak mengalami penurunan atau kenaikan yang signifikan. dengan kata lain, untuk saat ini belum ada program pemerintah yang mampu menurunkan penduduk miskin di Kabupaten seribu suluk ini.
“Untuk saat ini, penduduk miskin di Kabupaten Rokan Hulu tercatat 72.280 jiwa,” jelas Hari.
Tentunya kenyataan pahit ini tidaklah sesuai dengan isi pidato Sukiman pada Upacara Hut Rohul ke-20 yang diadakan pada Sabtu (12/10/2019) lalu.
Hal ini bertolak belakang dengan kenyataan yang ada bahwa Rokan Hulu berada di posisi pertama sebagai Kabupaten yang penduduk miskin terbanyak Se-Riau.
Melihat kenyataan bahwa Rohul adalah Kabupaten yang memiliki banyak penduduk miskin, Tentunya kita sangat menyayangkan keputusan pemerintah daerah yang terbilang menghambur-hamburkan uang untuk membuat acara di Lapangan pematang baih lalu.
Diprediksi, untuk membuat acara yang mendatangkan artis Ibukota dan daerah tersebut, Pemda Rohul harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 500 juta. Tentunya ini bukanlah angka yang kecil mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang tengah terpuruk.
Hari berharap kondisi ini, diharapkan pemerintah terkait mampu membuat gagasan dan program dalam rangka mengurangi tingkat kemiskinan ditengah masyarakat Rokan Hulu. (dan)