Shalat Jumat Perdana, Berikut Niat Baik H Bahtiar, Bangun Ponpes, Masjid Megah Hingga Dirikan Universitas

PASIRPENGARAIAN – Pelaksana Harian (Plh) Bupati Rokan Hulu, H Abdul Haris puji dan apresiasi pembangunan Masjid ditengah Pondok Pesantren Basma Darulilmi Wassa’dah yang terletak di Desa Kepenuhan Barat Mulia Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu.
Tepat pada hari ini, Jumat (30/04), Plh Bupati Rohul bersama Kapolres Rokan Hulu, AKBP Taufik Lukman Nurhidayat S.I.K, MH. mendapat kesempatan untuk melaksanakan shalat Jumat perdana di Masjid yang tergolong megah tersebut.
Masjid yang dibangun oleh Tokoh Masyarakat Kecamatan Kepenuhan, H Bahtiar itu sempat membuat takjub Plh Bupati bersama warga Kepenuhan yang melaksanakan Shalat Jumat disana.
Kenapa tidak, dengan menggunakan dana Pribadi, H Bahtiar mampu membangun Pondok Pesantren sekaligus Masjid mewah ditengah hamparan Pohon Sawit yang mengelilingi.
Diakui Plh Bupati Rohul, H Abdul Haris mengatakan, H Bahtiar merupakan tokoh Masyarakat Kepenuhan yang luar biasa, dimana memiliki keinginan untuk membangun Pondok Pesantren sekaligus Masjid megah dengan kubah berwarna hijau tua.
“Masjidnya begitu megah dan luar biasa, dimana dibangun secara pribadi, dan tentu kita juga mengucapkan terima kasih kepada beliau, dengan adanya Masjid ini, dapat membantu masyarakat tempatan dan masyarakat yang lewat untuk dapat melaksanakan ibadah di Masjid mewah ini,” sebutnya panjang lebar.
Lanjut Abdul Haris, dia juga mengapresiasi niat baik dari H Bahtiar dan keluarga yang berinisiatif membangun Pondok Pesantren bagi masyarakat Rokan Hulu.
“Tentunya kita juga berdoa semoga harapan dari Keluarga H Bahtiar dapat terlaksana, sehingga masyarakat Rokan Hulu dapat menikmati fasilitas pondok pesantren dan Masjid ini,”tukasnya.
Sementara itu, H Bahtiar yang dikenal sebagai tokoh masyarakat Kepenuhan yang dermawan mengungkapkan bahwa pendirian Pondok Pesantren sekaligus Masjid megah tersebut berawal dari bisikan makhluk kasat mata yang mengatakan untuk membangun Pondok Pesantren.
“Pada waktu itu ada seseorang yang memukul bahu saya, setelah saya menoleh kebelakang, orangnya tidak ada, saya tidak tahu itu apa, tapi kalau dibilang itu manusia dia tidak tampak, sedangkan kalau dibilang malaikat, kitapun tidak tahu, dan dia berkata kepada saya untuk segera membangun pondok pesantren,” jelasnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Mulai kejadian waktu itu, diakui H Bahtiar dirinya mulai tidak tenang dan mulai menabung selama 15 tahun untuk membangun pondok pesantren dan Masjid tersebut.
“Kebetulan anak saya juga sedang menimba Ilmu di Mekah, setelah beliau pulang, maka dialah yang nantinya yang akan memimpin pondok pesantren ini,” tambah H Bahtiar.
Diakui H Bahtiar, pembangunan Pondok Pesantren tersebut diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu yang ingin menimba ilmu agama, namun terkendala pendanaan.
“Pembangunan pondok pesantren ini bukan untuk kepentingan pribadi, disini kita mengutamakan bagi anak yatim dan fakir miskin, dan kita juga tidak beratkan uang pembangunan atau sebagainya, khusus anak yatim dan fakir miskin hanya cukup membayar uang makan, pakaian dan kitab,” kata H Bahtiar.
Ketika ditanya terkait nama dari Masjid megah itu, H Bahtiar mengaku belum memberikan nama untuk Masjid tersebut, sebelum Pondok Pesantren selesai dan resmi digunakan.
“Sedangkan untuk jenjang sekolah yang akan kita terima nantinya sampai tingkat sederajat SMA dan apabila ada umur saya panjang, InsaAllah kita juga akan bangun Universitas disini,” tukasnya.