Sempat Tergadai, GEMA TANI Buka Donasi, IK Hendak Jual Rumah

MUARAMUSU – Setelah Gerakan Mahasiswa Perduli Tani (GEMA TANI) Rambah Hilir adakan open donasi untuk orang tua dari anak yang ditangkap karena membakar lahan, IK, orang tua IW mengaku akan jual rumahny. Minggu (06/10/2019).

Penggalangan Donasi yang diadakan oleh GEMA TANI Kecamatan Rambah Hilir dibuka di dua titik. Pertama di simpang tiga desa Muara Musu dan di simpang 3 Pasar Muara Rumbai.

“Alasan kita memilih hari sabtu adalah karena itu merupakan hari pasar ditempat kami. Dan lokasi yang tepat itu memang di simpang tiga Desa Muara Musu dan Simpang 3 pasar Muara Rumbai karena lokasinya banyak orang yang lewat arah ke Pasar” Lanjut Syukri

Menurut Reza Sebagai bendahara, pengutipan donasi yang diadakan selama setengah hari itu mendapat lebih kurang Rp. 1.300.000,-an.

“ rumah ibuk itu digadaikan sebesar 2 juta, sedangkan uang yang kami dapatkan Cuma 1.300.000-an sehingga uangnya masih kurang” jelas Reza.

Selanjutnya GEMA TANI membelikan uang tersebut ke peralatan rumah tangga seperti beras dan lainnya. Selebihnya diberikan langsung ke IK untuk mengurangi hutang rumah yang digadaikan.

“ untuk uang itu telah kita serahkan langsung ke orang bersangkutan. mudah-mudahan dapat menolong keluarga tersebut” jelasnya.

GEMA TANI Rambah Hilir juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk turut mengulurkan tangan dan ikut membantu keluarga IW.

Sampai hari ini IW masih mendekap di tahanan Polres Rokan Hulu. Sedangkan Ibunya, IK terus berupaya untuk membebaskan anaknya dari jeratan hukum.

Kepada awak media Riausmart.com, IK mengaku akan menjual rumahnya sebesar 50 juta rupiah. Adapun uang tersebut akan dipergunakan untuk membebaskan anaknya.

“saya sudah nggak tahu mau berbuat apa lagi. Saya lebih pentingkan anak saya daripada rumah saya. Lebih baik saya tidak punya rumah daripada tidak melihat anak saya” ungkap IK sambil meneteskan air mata di depan Riausmart.com

Didalam perbincangannya, IK sering kali mengucapkan akan bunuh diri apabila anaknya tidak dibebaskan. Hal ini terkait IW adalah tulang punggung dirumah tersebut.

Kita tidak tahu bagaimanakah nasib dari IW yang membakar lahan untuk bertani itu. akankah hukum berlaku adil kepada masyarakat kecil?. Mari kita lihat nantikan lanjutannya di @Riausmart.com (dan)