RAMBAHSAMO – Bupati Rokan Hulu (Rohul) menghadiri Haul Syekh Ismail ke-71, Di Surau Gading, Kecamatan Rambah Samo, Rohul, Rabu (11/12/2019).
Dalam rangkaian Haul Syekh Ismail ke-71, H. Safrizal Hasibuan yang merupakan zuriat Syekh Ismail mengatakan Haul Syekh Ismail dilaksanakan setiap tahun, sebagai bentuk penghormatan, karena jasa para tuan guru dalam mengembangkan ajaran Islam di Kabupaten Rokan Hulu sangat besar hingga sampai saat ini.
Tambah Safrizal, Tuan Guru Syekh Ismail dapat mengingatkan kembali sejarah dan keberkahan orang-orang yang memiliki ilmu agama yang tinggi. Ia berharap kedepannya Pemkab Rohul menata pembangunan di Surau Syekh Ismail agar bisa menjadi Objek Wisata Religi.
“Kami menyampaikan kepada pak Bupati bahwa kedepan Insya Allah rencana surau Suluk Syekh Ismail ini menjadi suatu objek wisata religi, setiap pengunjung Islamic mereka bisa singgah kesini, karena selama ini rupanya mereka hanya tahu namanya,”
“Jadi mereka tidak bisa masuk karena akses jalan tidak memadai, oleh karena itu kami berharap kepada bupati Sukiman untuk membangun jalan dan turap dibelakang surau ini, karena musim hujan turun kerap dilanda banjir,” katanya.
Masih dikegiatan itu, Ketua MUI Rambah Samo H Khaidir Lubis membacakan sejarah singkat Tuan Guru Syekh Ismail, mulai dari tempat kelahiran di Desa Gading, Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Beliau belajar mengaji alquran di kampungnya setelah berumur 20 tahun Pendidikan Agama Islam dan bidang ilmu Fiqih.
“Kemudian melanjutkan pendidikan ilmu tarekat Naqsabandiyah di Kampung Koto Tuo, Kecamatan Bonjol, Sumatera Barat. Kemudian beliau pun disuruh kembali ke kampungnya untuk mengajarkan ilmu agama dan tarekat, yang ditugaskan di daerah Rambah, pertama kali membangun surau yang mengajarkan ilmu tarikat yang jaraknya 15 KM dari Pasir Pengaraian. Tempat tersebut memberikan pengajian dan pelajaran ilmu tarekat. Pada tahun 1827 beliau berangkat ke tanah suci Mekah Al Mukaromah ibadah haji,” jelasnya.
Lanjut Safrizal, Tuan Guru Syekh Ismail memiliki karomah dari Allah, antara lain sanggup memikul kayu besar dari hutan, besarnya tiang yang dipikulnya sendiri bisa dilihat dan masih dipakai didalam Surau. Selain itu, masa dulu kota Mekkah terbakar, atas panggilan gurunya, Tuan Guru Syekh Ismail bisa menjinakkan api memdamkan Kota Mekah yang terbakar dari jarak jauh.
“Selain itu beliau ingin mengambil air zam-zam, beliau terjatuh sampai tenggelam ke air zam-zam tersebut membanjiri Telaga sehingga beliau timbul kembali dan masih banyak keistimewaan beliau yang lainnya,” kata Safrizal.
Sementara itu, Bupati Rohul H. Sukiman mengatakan Haul Syekh Ibrahim yang dilaksanakan ini sebagai bukti penghormatan terhadap orang sudah berjasa dalam mengembangkan ajaran Islam di Negeri Seribu Suluk. Haul ini juga sebagai napak tilas perjuangan para ulama besar di Rohul serta sebagai menjadi motivasi masyarakat untuk mengamalkan ajarannya yang sebagai suri tauladan.
Bupati juga berkomitmen akan mencetak buku Syekh Ibarahim yang dianggarkan dalam APBD. Dengan dibukunya sejarah perjuangan Syekh Ibrahim dalam mengembangkan ajaran Islam di Rohul, bisa menjadi pedoman dan pengetahuan bagi genarasi saat ini.
“Jadi kedepannya tidak seperti catatan-catatan ini, kalau bisa kita cetakkan bukanya dan dilengkapi dengan foto-foto, agar anak-anak kita sepanjang masa tahu dengan sejarah sejarah Tuan Guru Syekh Ismail Al-Cholidi Naqsabdandiyah,” kata Sukiman.
Dihadapan Jama’ah, Bupati Sukiman juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dan mendoakan Rohul menjadi Negeri yang aman, damai sejahtera dan baldatun toyyibatun warobbun ghofur.
Dikegiatan itu, Bupati Sukiman juga membantu untuk pelaksanaan Haul Syekh Ismail Rp 5.000.000. Kemudian, Bupati Sukiman bersama jama’ah menyempatkan meninjau makam Tuan Guru Syekh Ismail dan meninjau lokasi yang untuk pembangunan turap dibelakang Surau Syekh Ismail.