52 Desa Se Rohul Mendapat Penyuluhan dari DPPKB

PASIRPENGARAIAN – Sebanyak 52 Desa se Kabupaten  Rokan Hulu mendapat penyuluhan dari Dinas Pengendalian Penduduk  dan Keluarga Berencana (DPPKB) Rohul.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas DPPKB Rohul, Drs H Sariaman M.Si kepada awak media Riausmart.com, Senin (14/09/2020).
Dijelaskan Kadis, penyuluhan terkait Keluarga Berencana terhadap 52 Desa  se Rohul telah dimulai sejak hari ini dan diharapkan akan selesai dalam dua minggu kedepan.
“Untuk hari ini, ada 10 Desa yang mendapatkan penyuluhan dari kita, seperti Muara Dilam, Suka Damai, Kepayang, Kepenuhan Hilir, Simpang Harapan, Lubuk Soting, Sialan Rindang,  Tandun, Ujung Batu dan Tingkok,” Jelas Kadis DPPKB Rohul.
Dalam penyuluhan, Dinas DPPKB Rohul memperdayakan seluruh Kepala Bidang DPPKB sebagai pemateri di tengah masyarakat.
“Ada beberapa materi penyuluhan yang kita berikan, seperti penyuluhan kepada kelompok kampung KB sebanyak 35 Desa, juga di Desa Stunting, dan ada materi 1000 hari kelahiran,” tambahnya.
Diakui oleh Kadis Sariaman, terdapat 10 Desa penghasil Stunting yang ada di Kabupaten Rokan Hulu mendapat penyuluhan dari DPPKB, 35 Desa dari Kampung KB, dan 7 Desa lainnya dari wilayah Aseptor KB terendah.
Ketika ditanyakan tentang pencapaian, Sariaman mengatakan, hingga Agustus 2020, DPPKB Rohul telah mampu menggaet 62 persen Asseptor Program KB dari pasangan usia Subur secara keseluruhan di Rokan Hulu.
“Target kita, di tahun 2021 nanti, asseptor kita meningkat hingga angka 70 persen dari pasangan usia subur,” imbuhnya.
Dengan adanya penyelenggaraan Penyuluhan ini, Kadis PPKB Rohul, Sariaman berharap pertumbuhan dan kelahiran masyarakat  di Kabupaten  Negeri seribu suluk lebih teratur atau berencana.
“Karena kesehatan ibu dan anak itu tidak dilihat dari dari sisi kesehatan saja, melainkan juga harus ditinjau dari kesehatan perencanaan kelahiran, apabila perencana kelahiran lebih teratur, maka kesehatan ibu dan anakpun lebih terjamin,” jelasnya.
Dalam penutup, Sariaman menjelaskan DPPKB Rohul tidak hanya bekerja sendiri, melainkan juga bekerjasama dengan pemerintah Desa, Kecamatan maupun Kabupaten dalam menggalakkan program Keluarga Berencana di tengah masyarakat.