Disampaikan Bupati Rokan Hulu, H Sukiman bahwa pada Jumat (02/07) lalu Pemkab Rohul memperoleh penghargaan tersebut langsung dari Kepala BKKBN Provinsi Riau, Dra Mardalenawati Yulia M.Si.
“Penghargaan diserahkan langsung bersama pasangan Dikdoyo dan Painem sebagai Keluarga teladan asal Desa Kepenuhan Raya, Kecamatan Kepenuhan, di Pendopo Rumdis,” Jelas Bupati Rohul, Minggu (04/07).
Bupati Sukiman mengaku bangga terhadap penghargaan yang ditorehkan oleh Pemkab Rohul dalam jangka waktu dua Minggu terakhir.
“Tentunya kita bangga dengan prestasi yang ditorehkan dalam dua minggu terakhir ini,setelah memperoleh juara II lomba Pangan Aman tingkat Nasional, Alhamdulillah Rokan Hulu kembali menoreh prestasi Keluarga Teladan terbaik II tingkat Provinsi Riau,” Ungkap Bupati.
Diakui Bupati Sukiman, bahwa ketahanan keluarga dan membentuk keluarga teladan sangatlah penting. Oleh karena itu, untuk mensukseskan kesejahteraan Keluarga sehingga mencegah kelahiran anak yang tidak sehat, Pemkab Rohul berharap program Bangga Kencana dapat berjalan maksimal.
“Tentunya hal ini dapat mencegah kelahiran anak yang tidak sehat sehingga mampu menghasilkan generasi yang hebat,” Sebut Bupati.
Bupati juga mengungkapkan bahwa penghargaan terbaik 2 Lomba Keluarga Teladan merupakan Kado dalam rangka Peringatan Harganas Ke XXVIII.
“kedepannya pelaksanaan Bangga Kencana ini harus dilakukan sinergitas dengan seluruh elemen dan komponen di Rohul dan tentu kita juga masih berkomitmen dalam menurunkan angka prevalensi Stunting di Rohul hingga turun 14%,” harap Sukiman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rohul Drs Sariaman M.Si mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Dikdoyo dan Painem sebagai Keluarga Teladan terbaik I Kabupaten dan terbaik II tingkat Provinsi Riau.
“Saya berharap ini bisa memberikan motivasi kepada keluarga lain di Rohul untuk ikut program Bangga Kencana ini,” harapnya.
Sariman menjelaskan bahwa keikutsertaan Program Keluarga Bangga Kencana ini bukan hanya belajar dari sisi Keluarga Berencana saja, namun juga sebagai ketahanan keluarga dan anak-anak yang terdidik, sehingga 1000 hari pertama kelahiran bisa diberi asupan gizi yang cukup.
“Selain itu, sampai dengan Pemberdayaan remaja sampai pemberdayaan lansianya jadi semua mulai dari lahir sampai tua kita diberdayakan oleh keluarga kita,” Tutupnya.