Aksi pembakaran Kafe atau warung remang-remang yang terjadi pada Rabu (26/07) sekitar pukul 14.30 WIB itu adalah tindak lanjut dari viral nya sebuah video di Media Sosial Facebook yang memperlihatkan sebuah kafe atau warung remang-remang di Desa tersebut dengan pelayan dan pengunjung yang melakukan adegan tidak senonoh di depan kamera.
Melihat hal tersebut, warga yang didominasi oleh kaum emak-emak pun merasa geram selanjutnya mendatangi Kafe dan membakar hingga merobohkan warung yang terbuat dari papan tersebut.
Atas kejadian ini, tepat pada Kamis (27/07), Kapolres Rokan Hulu, AKBP Budi Setiyono MH bersama jajaran Polres dan Polsek Rambah Hilir melakukan peninjauan serta pengamanan dan penertiban di beberapa penginapan, Kafe dan Warung remang-remang yang ada di Kabupaten Rokan Hulu.
Tampak orang momor satu di Mako Polres Rohul ini bersama tim gabungan, menyasar sebanyak sembilan warung, kafe, kontrakan dan penginapan yang terindikasi dijadikan tempat-tempat atau aktifitas seperti minum tuak, panti pijat, salon dan lokasi untuk mengkonsumsi narkotika dan Minuman keras (Miras).
Dengan tegas dan humanis, Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono SIK MH menekankan kepada pemilik penginapan untuk tidak menerima pasangan yang bukan muhrim untuk menginap di sana.
Setelah itu, Kapolres juga melakukan penertiban terhadap kedai maupun warung remang-remang yang terindikasi menjadi tempat maksiat yang berada di wilayah Kecamatan Rambah Hilir.
“Kami berharap untuk ke depannya, jangan mengambil langkah sendiri atau main hakim sendiri, Kami Polisi di sini bersifat membackup yang berperang sebagai eksekusi adalah Satpol sesuai dengan aturan Perda yang ada dan ini akan berkesinambungan dan menjadi tanggungjawab kami,” jelas Kapolres.
Masyarakat yang mendengar tersebut, turut mengucapkan terima kasih atas langkah cepat Kapolres dalam memberi keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat Rokan Hulu.
