PASIRPENGARAIAN – Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemandirian masyarakat, Universitas Pasir Pengaraian (UPP) melalui Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat mengadakan Sosialisasi pembuatan batako geopolimer berbahan limbah abu sawit untuk warga Desa Babussalam, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Kamis (03/10)
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dalam pemanfaatan dan pengolahan limbah abu sawit yang melimpah didaerah tersebut menjadi produk konstruksi yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.
Kegiatan tersebut merupakan pendanaan dari Kegiatan Skema Pemberdayaan Masyarakat- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatra Barat, yang memiliki luas wilayah sebesar 7588 KM². Kabupaten Rokan Hulu memiliki sumber daya alam perkebunannya berupa kelapa sawit. Dengan banyaknya industri kelapa sawit tersebut, timbul banyak persoalan mengenai limbah abu sawit yang membutuhkan lahan kosong untuk menampung sisa abu sawit tersebut.
Dalam satu sisi, limbah penumpukan abu sawit ini berakibat pada kelestarian lingkungan sekitar Abu sawit merupakan bahan baku geopolimer dikarenakan unsur yang terkandung dapat diaktifkan menjadi bahan perekat pengganti semen. Teknologi ini merupakan kolaborasi disiplin ilmu antara kimia dan teknik yang masuk kedalam konsentrasi material konstruksi maju.
Kondisi ini dapat dimanfaatkan dalam pemanfaatan limbah abu sawit menjadi bahan produktif dan produk batako geopolimer abu sawit, yang dapat membantu mewujudkan kebijakan pemerintah dalam pembangunan rendah karbon.
Sosialisasi yang dilaksanakan oleh tim dosen UPP yang diketuai oleh Ir. Harriad Akbar Syarif, ST, MT dan dibantu oleh Ike Betria, S.Pd, M.Pd dan Almuzafri, S.Tp. M.Si.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat yang sekaligus merupakan peserta pada kegiatan pengabdian masyarakat ini. Sosialisasi diisi oleh narasumber dari bidang teknik sipil, pertanian dan pemerintah daerah.
Ketua tim pelaksana, Ir. Harriad Akbar Syarif ST., MT., menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian UPP terhadap pemanfaatan limbah industri yang selama ini kurang dimaksimalkan.
“Limbah abu sawit adalah salah satu sumber daya yang melimpah di wilayah ini, dan melalui teknologi geopolimer, limbah ini bisa diubah menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam sektor konstruksi terkhusus untuk pembangunan konstruksi rumah layak huni didesa tersebut. Ini adalah upaya untuk mengurangi polusi sekaligus meningkatkan perekonomian Masyarakat,” sebutnya.

(Jumat-Minggu, 4-6 Oktober 2024)
Dihari berikutnya, peserta diberikan pendampingan teknis pembuatan batako geopolimer, sebuah inovasi material yang tidak memerlukan semen konvensional, melainkan menggunakan limbah abu sawit sebagai bahan utama. Batako geopolimer dikenal lebih ramah lingkungan dan memiliki kekuatan yang baik untuk digunakan sebagai material bangunan.