Dampak Perang Saudara di Sudan, 18 Mahasiswa Asal Rohul Dipulangkan

PASIRPENGARAIAN – Sebanyak 18 Mahasiswa asal Kabupaten Rokan Hulu, Riau yang menuntut ilmu di Sudan dipulangkan ke tanah air. Adapun 18 Mahasiswa yang dipulangkan ke kampung halamannya tersebut akibat terjadinya konflik perang saudara di Sudan.
Tepat pada Selasa (02/05) sekira pukul 14.15 WIB dan 15.10 WIB pesawat Super Air Jet dan Batik Air berhasil mendaratkan 18 Mahasiswa asal Rokan Hulu tersebut di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK) Pekanbaru dari Ibukota Jakarta.
Kepulangan Mahasiswa dari Sudan ke Kabupaten Rokan Hulu disambut langsung oleh Bupati Rokan Hulu H. Sukiman diwakili Asisten I Fhatanalia Putra S.STP M.Si.
Turut mendampingi Asisten, Kadis Kominfo Rohul H. Syofwan S.Sos dan Ketua BAZNas Rohul, Baihaqi Addhuha Lc.
Diakui Asisten I Setdakab Rohul, Fhatanalia Putra, penyambutan kepulangan mahasiswa asal Rohul dari Sudan ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan Bupati Rohul dalam Dunia Pendidikan terhadap generasi penerus Negeri Seribu Suluk yang menuntut ilmu di Sudan.
“Pemda dan BAZNas Rohul juga membantu biaya transportasi untuk kepulangan dari Pekanbaru ke Rokan Hulu senilai Rp 1.000.000 per Mahasiswa,” jelas Asisten.
Fhatanalia juga menjelaskan, bantuan Transportasi Mahasiswa dari Pekanbaru ke Rohul ini juga bentuk kepedulian Pemda dan BAZNas Rohul, mengingat mahasiswa ini termasuk Asnaf Fisabilillah yang termasuk penerima Zakat.
“Jumlah Mahasiswa dari Rohul sampai hari ini 18 orang, terakhir siang ini Pukul 14.00 WIB mendarat di SSK II Pekanbaru, Ada sekitar 3 orang lagi, karena kuota penerbangan dan sedang evakuasi karena tidak sekaligus tapi secara berangsur makanya mereka tidak bisa serentak,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Ketua BAZNas Rohul Baihaqi Addhuha Lc mengaku saat ini kondisi Mahasiswa yang pulang dari Sudan dalam keadaan susah, karena konflik dan perang saudara.
“Bantuan Transportasi dari Pekanbaru ke Pasir Pengaraian 1 Juta per Mahasiswa. Karena mereka ini kan Pulang dalam kondisi susah ya, dalam kondisi peperangan saudara di Sudan, pulang ke tanah Air hanya membawa baju di badan, jadi kita bantulah orang itu satu juta untuk 18 Mahasiswa,” kata Baihaqi
Ia juga memotivasi kepada Mahasiswa untuk tetap semangat dalam menuntut ilmu dan tetap menumbuhkan semangat dalam menggapai cita-cita, minimal menyelesaikan pendidikan S1 nya, mengingat ini merupakan takdir dari Allah SWT.
“Karena ada beberapa Mahasiswa yang seharusnya Oktober 2023 ini wisuda, jikalau nanti Sudan juga tidak bisa masuk, kita harus cari alternatif untuk pindah ke Indonesia, Istilah di luar negeri namanya Tahwil,” jelasnya.
“Artinya perpindahan Mahasiswa, sesuai dengan penyetaraan masa kuliah, Kalau dia saat ini semester 7, nanti di Indonesia persamaannya berapa, gitu, karena ada beberapa orang Oktober ini selesai kasihan juga kan kalau pindah,” pungkasnya.