Masri Janiarli : Tetap Sehat Setelah Makan Daging Kurban

PASIRPENGARAIAN – Masih dalam hari raya idul adha. Banyak masyarakat yang mengeluhkan darah tinggi naik. Selasa (14/08/2019)

Hari raya idul adha dikenal juga dengan nama Hari Raya Kurban. Idul Adha diperingati setiap 10 Dzulhijjah, yang merupakan bulan terakhir tahun Hijriah dalam penanggalan Islam.

Hari raya idul adha identik dengan penyembelihan hewan kurban. Untuk Indonesia sendiri, hewan yang biasa dikurbankan adalah kambing/domba, sapi dan kerbau.

Setelah disembelih, daging hewan kurban biasanya diberikan kepada seluruh masyarakat untuk dimasak dan disantap. Hal ini tentunya membuat masyarakat ikut memakan daging hewan kurban tersebut. Baik dalam jumlah yang sedikit maupun jumlah yang besar.

Masih dalam hari raya idul adha, banyak masyarakat mengeluhkan dengan tensi yang tinggi. Hal ini tentunya berkaitan dengan pola makan terhadap daging kurban yang kita makan.

“Untuk menjaga kesehatan, kita berharap masyarakat mengurangi makan daging kurban. Makanlah seperlunya saja. Jangan berlebihan” ungkap Masri Janiarli, SST,M.Kes selaku Dosen Tetap pendidikan olahraga dan kesehatan Universitas Pasir Pengaraian.

Masri juga menjelaskan tentang pentingnya menjaga pola makan daging kurban. Mengingat banyaknya dampak buruk setelah makan daging kurban yang berlebihan, salah satunya tensi dan darah tinggi.

“ untuk kebersihan, kita berharap masyarakat juga dapat membersihkan daging terlebih dahulu dengan air bersih” ringkas Masri

Masri juga menyarankan Untuk daging yang dimasukkan kedalam freezer, daging dapat dicuci terlebih dahulu dan dipotong kecil-kecil. Setelah itu daging dimasukkan kedalam toples lalu dapat dimasukkan kedalam kulkas bagian Freezer.

“ untuk menjaga kesehatan, saya menghimbau kepada masyarakat Rokan Hulu untuk memperbanyak minum air putih, aktif berolahraga dan mengkonsumsi buah. Sehingga, kita jauh dari yang namanya darah tinggi, kolestrol, dan tensi tinggi walapun makn daging kurban” tutup Masri (Dan)