PEKANBARU – Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning (UNILAK) kembali menggelar Seminar Internasional bertajuk “International Conference on Education and Innovation (ICEI) 2025” pada Selasa, 15 Juli 2025. Mengangkat tema “Transformative Pedagogy in the Digital Age: Bridging Innovation, AI, and Local Wisdom in Global Education”, kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan berhasil menarik perhatian 100 peserta dan 23 presenter dari berbagai institusi serta latar belakang akademik.
Seminar ini bertujuan untuk mempertemukan para pendidik, peneliti, dan praktisi pendidikan untuk mendiskusikan tantangan dan peluang dalam mengintegrasikan inovasi, kecerdasan buatan, dan kearifan lokal dalam pendidikan global di era digital.
Acara diawali dengan sambutan dari Dr. H. Indra Purnama, S.Pd, M.Sc., mewakili Dekan Sekolah Pascasarjana. Dalam sambutannya, Dr. Indra menekankan urgensi kolaborasi global dalam menjawab tantangan pendidikan digital dan pentingnya menjaga kearifan lokal di era perubahan yang sangat cepat. Dia juga mengapresiasi partisipasi para peserta dan memberikan semangat untuk saling belajar, tumbuh, serta menjalin kolaborasi lintas disiplin dan negara.
Setelah sambutan Dekan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Prof. Dr. Junaidi, S.S., M.Hum., Ph.D., selaku Rektor Universitas Lancang Kuning. Dalam sambutannya, Prof. Junaidi menyampaikan harapan agar ICEI 2025 menjadi wadah strategis untuk memperkuat jaringan akademik baik di tingkat nasional maupun internasional. Ia juga menegaskan komitmen UNILAK untuk terus mendorong inovasi dan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan di Indonesia melalui program-program akademik yang terbuka dan kolaboratif.
1ICEI 2025 menghadirkan pembicara utama dari dalam dan luar negeri, antara lain Prof. Dr. Othman Z. Barnawi (Royal Commission for Jubail and Yanbu Colleges, Saudi Arabia), Prof. Dr. Zuwati Binti Hasim (Universiti Malaya, Malaysia), dan Assoc. Prof. Dr. Herlinawati, M.Ed (Universitas Lancang Kuning, Indonesia). Sesi-sesi seminar berjalan interaktif dan mendapatkan sambutan positif dari para peserta yang aktif berdiskusi dan bertanya.
Kegiatan ini berjalan lancar berkat koordinasi tim yang solid dibawah tanggung jawab Prof. Dr. Adolf Bastian, M.Pd. sebagai penanggung jawab, dan Dr. Marwa, S.Pd.I, M.A. selaku ketua pelaksana sekaligus Kepala Program Studi Magister Pedagogi UNILAK. Seminar juga menghadirkan beberapa sesi paralel yang memberikan ruang bagi peneliti dan praktisi untuk mempresentasikan hasil riset, ide, serta inovasi terbaru di bidang pendidikan.
Dalam sesi penutupan, Dr. Marwa, S.Pd.I., M.A., menyampaikan apresiasi yang mendalam atas antusiasme dan partisipasi seluruh peserta, pemateri, serta tim panitia yang telah bekerja keras menyukseskan seminar ini.
Dr. Marwa menegaskan bahwa seminar ICEI 2025 bukan hanya menjadi wadah pertukaran ide dan inovasi, tetapi juga telah memperkuat sinergi antar pendidik dan peneliti lintas daerah dan negara. Ia berharap, semangat kolaborasi yang terbangun di ICEI 2025 dapat menjadi energi positif dalam menghadirkan solusi-solusi baru bagi tantangan pendidikan di era digital, tanpa kehilangan jati diri bangsa yang tercermin dalam kearifan lokal.
“Melalui ICEI 2025, kami ingin mendorong sinergi pendidikan yang lebih transformatif, terbuka, dan inklusif, di mana inovasi teknologi serta penguatan nilai budaya dapat berjalan beriringan. Harapannya, konferensi ini menjadi katalis bagi lahirnya jejaring keilmuan yang berkelanjutan, serta mampu memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan akademik, baik di tingkat nasional maupun global,” tutupnya.
Dr. Marwa juga mengajak seluruh civitas akademika, peneliti, dan praktisi pendidikan untuk terus berkolaborasi dan berbagi gagasan inovatif dalam rangka menciptakan masa depan pendidikan yang lebih adaptif, kolaboratif, dan berwawasan global tanpa melupakan akar budaya lokal.