Cak Imin: Jangan Terjebak Janji Kerja Diluar Negeri

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, memberi peringatan kepada masyarakat untuk tidak terbujuk tawaran gaji yang tinggi dari pihak penyedia pekerjaan di luar negeri.
Dalam pernyataannya di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada hari Sabtu, (09/08), Menko PM menyampaikan bahwa siapa saja yang berniat bekerja di luar negeri seharusnya mendapatkan informasi yang jelas terkait penyedia pekerjaan, jenis pekerjaan yang ditawarkan, dan syarat yang harus dipenuhi. Dikutip dari AntaraNews pada Sabtu (9/8/2025).
“Masyarakat jangan terjebak iming-iming gaji besar yang palsu,” ungkap Cak Imin, panggilan akrab Abdul Muhaimin Iskandar.
Dia menegaskan bahwa banyak individu yang berangkat ke luar negeri, dalam hal ini Pekerja Migran Indonesia, justru menjadi korban tindakan pihak yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya, modus operandi yang umum digunakan dalam kasus semacam ini adalah janji gaji yang selangit.
Namun, saat tiba di negara tujuan, ungkapnya, mereka tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan yang diiklankan dan gaji yang diberikan jauh dari harapan.
“Banyak yang terjebak dalam tipuan pekerja di luar negeri, karena mendapat info mengenai salary atau gaji yang tinggi. Itu yang biasanya menjadi jebakan untuk menjadi bagian dari sistem eksploitasi,” kata Menko PM Muhaimin Iskandar.
Selain itu, dia menambahkan bahwa masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri harus memiliki pengetahuan tentang kondisi di negara tujuan. Dia menjelaskan bahwa hal tersebut akan meningkatkan kewaspadaan dalam memilih negara untuk bekerja.
“Kepada semua warga bangsa, benar-benar harus selektif memilih pekerjaan di luar negeri. Jangan percaya info Facebook yang belum tentu akurat,” tutur Menko PM Muhaimin Iskandar.
Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa Kemenko PM akan terus memperkuat pengawasan dalam proses perekrutan pekerja migran agar ke depan, tidak ada lagi warga Indonesia yang menjadi korban kejahatan. Selain itu, akan meningkatkan intensitas program pelatihan dan pemberdayaan bagi calon pekerja migran.
“Agar terkonsep dengan sangat sistematis, yakni mulai dari sisi hulu sampai ke hilir bagaimana,”  demikian pernyataan Menko PM Muhaimin Iskandar. Tulis (Mo).