Peringati HUT BPR Rohul ke-13, Anggi : 2020 Kita Targetkan Terima Laba

PASIRPENGARAIAN – Hari ini, Senin (27/07/2020), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hulu (Rohul) menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) atau Hari Jadi ke-13 secara sederhana.
Dalam menyambut hari jadi, Direktur Utama (Dirut) BPR Rohul, Anggi Firmansyah,ST yang baru saja menerima mandat dari Pemkab Rohul itu optimis mengatakan, untuk tahun 2020 BPR akan menerima laba.
“Tahap awal ini, kita akan fokus ke pembenahan internal kita, juga terhadap perubahan Peraturan daerah (Perda). Apalagi selain jadi bom waktu akibat kinerja pengurus sebelumnya, juga di tengah Pandemi COVID 19 jadi keadaan disaat diberi amanah sejak Maret 2020 BPR Rohul alami kerugian hingga Rp600 juta ,” jelas Anggi.
Di momentum HUT BPR ke 13, Anggi menambahkan, BPR Rohul memiliki  motto dengan semangat bertransformasi, Intinya seluruh karyawan memiliki tanggung jawab dalam memajukan BPR Rokan Hulu.
“Bila bersama sama, maka akan berhasil, kita tahu apa keingian Bupati Rohul H.Sukiman selaku pemilik BPR termasuk DPRD dan OJK. Karena faktor internal juga sangat berpengaruh, sehingga dituntut seluruh karyawan untuk saling berkontribusi,” ucapnya.
Lanjut Pria yang akrab disapa Anggi itu, dari perkembangan dana awal yang diberikan ke BPR Rohul Rp 8,3 miliar, itu sudah sesuai ketentuan OJK. Kini dana itu sudah berkembang nasabah BPR Rohul baik nasabah penabung dan kreditur mencapai 10  ribu , dan sudah Rp 35 miliar dikucurkan ke kreditur sektor real baik pedagang, petani karet maupun kelapa sawit.
“Dari sekitar 10 ribu nasabah penabung dan kredit, 5000 merupakan kreditur dan 25 persen atau Rp 4 miliar lebih menunggak angsuran pinjaman. Untuk mengatasi masalah tunggakan kita sudah bekerjasama dengan Lawyer dalam membantu melakukan somasi gugatan ke PN terhadap kreditur yang nunggak kreditnya bila diperlukan,” kata Dirut BPR Rohul.
BPR Rohul sendiri kucurkan kredit modal kerja dengan 2 pilihan, Agribisnis dan wira usaha maksimal pinjaman Rp300 juta. Saat ini bunga bank yang diterapkan BPR Rohul ke peminjam memang tinggi capai 15 persen. Itu akibat masih perlu tambahan suntikan dana lagi dari Pemkab Rohul capai Rp10 miliar, sehingga nantinya bunga pinjaman paling tidak bisa menjad 13 persen.
“Kini kita juga alami banyak masalah, apalagi biaya operasional kita lebih tinggi dari pendapatan. BPR Rohul belum masuk pengawasan OJK, dua itu masalah kita yang harus dibenahi Bila ada tambahan saja Rp 10 miliar, kita optimis BPR Rohul bisa berkembang. Saya berkomitmen hingga Desember 2020 harus keluar dari kerugian minimal BPR di bawah pimpinan saya dapatkan laba,” ucapnya dengan optimis.