PEKANBARU – Ketua PGRI Riau Prof. Dr. Adolf Bastian, M.Pd. bertemu Gubernur Riau Abdul Wahid pada Senin (15/9/2025) di ruang kerja Kantor Gubernur Riau, membahas penguatan integritas dan profesionalisme jabatan kepala sekolah. Keduanya sepakat mendorong sistem pendidikan di Riau yang bersih dan bebas dari praktik tidak sehat.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan proses mutasi dan rotasi kepala sekolah di Riau hanya akan dilakukan berdasarkan kinerja dan prestasi, bukan campur tangan oknum.
“Dalam mutasi dan rotasi terhadap kepala sekolah harus berbasis pada kinerja dan prestasi, serta tetap melalui mekanisme yang berlaku resmi. Tidak boleh ada campur tangan di luar aturan,” tegas Wahid.
Ia juga mengingatkan agar para kepala sekolah tidak mudah tergoda dengan bujuk-bujuk oknum yang menjanjikan jabatan atau perpindahan sekolah dengan imbalan tertentu.
“Kepala sekolah jangan percaya dengan bujukan oknum yang mengaku bisa membantu pindah ke tempat yang lebih baik atau memperoleh jabatan. Karena itu bisa merugikan diri sendiri maupun dunia pendidikan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Wahid memberi peringatan tegas jika praktik percaloan jabatan terbukti terjadi.
“Jika ada oknum semacam itu, maka tidak akan segan-segan untuk dicopot dari jabatannya. Bahkan akan diproses secara hukum, karena hal ini bukan hanya melanggar aturan tetapi juga mencederai nama baik pendidikan di Riau,” ungkapnya dengan nada serius.
Ketua PGRI Riau, Prof. Dr. Adolf Bastian, M.Pd., menyambut positif langkah tegas Pemprov Riau. Ia menggarisbawahi pentingnya menjaga kepemimpinan sekolah agar benar-benar dilandasi profesionalisme.
“PGRI Riau sepenuhnya mendukung kebijakan Pak Gubernur. Jabatan kepala sekolah harus diisi oleh mereka yang memiliki kompetensi, integritas, dan dedikasi, bukan didasarkan pada kepentingan transaksional. Ini adalah komitmen bersama demi mutu pendidikan dan masa depan anak-anak di Riau,” ungkap Prof. Adolf.
Sesuai arahan Gubernur, Ketua PGRI juga dipersilakan ikut secara aktif mengawasi jalannya proses mutasi dan rotasi kepala sekolah. Gubernur dan PGRI akan bersama-sama memantau dan melaporkan apabila ditemukan penyimpangan di lapangan.
“Sebagai tindak lanjut arahan Bapak Gubernur, PGRI Riau siap ikut serta secara aktif mengawasi jalannya mutasi dan rotasi kepala sekolah. Kami akan bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Riau memantau secara ketat, dan bila ditemukan adanya penyimpangan, maka tidak akan segan-segan kami laporkan untuk ditindaklanjuti. Ini demi menjaga integritas dan marwah pendidikan di Riau,” tegas Prof. Adolf.
Ia menambahkan, “Pak Gubernur telah menunjukkan kepemimpinan yang tegas dan bersih demi kepentingan pendidikan. PGRI Riau memberi apresiasi dan siap bersinergi mengawasi agar pendidikan di Riau terbebas dari praktik merugikan, sehingga guru dapat fokus mendidik tanpa beban politik jabatan,” ujar Prof. Adolf.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama antara Pemprov Riau dan PGRI untuk terus menjaga marwah dunia pendidikan. Gubernur Abdul Wahid menutup dengan pesan agar seluruh kepala sekolah di Riau tetap fokus pada tugas mulianya.
“Jangan sibuk mencari jalan pintas untuk jabatan ataupun kepentingan pribadi. Mari kita bersama-sama bekerja untuk anak-anak kita, untuk masa depan Riau yang lebih gemilang,” pungkasnya.