Tim Dosen UPP dan Pamsimas Rohul Tingkatkan Kapasitas Air Bersih di Bangun Purba

Tim Dosen UPP dan Pamsimas Rohul Tingkatkan Kapasitas Air Bersih di Bangun Purba
Tim Dosen UPP dan Pamsimas Rohul Tingkatkan Kapasitas Air Bersih di Bangun Purba

PASIRPENGARAIAN – Tim dosen Universitas Pasir Pengaraian (UPP) bersama PAMSIMAS Kabupaten Rokan Hulu bekerjasama dengan KEMENRISTEKDIKTI  Melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM)  Tahun 2019. Tim dosen UPP melakukan  “Peningkatan Kapasitas Desa Bangun Purba Sebagai Desa Mandiri Air Bersih Berbasis Masyarakat Yang Berkelanjutan”.

Melalui kegiatan ini telah dilakukan pemberdayaan masyarakat desa melalui KKM dan BUMDES selaku mitra dengan cara penyediaan sarana berupa teknologi tepat guna (TTG) instalasi pengolahan air bersih layak konsumsi dan air minum isi ulang serta peningkatan kapasitas dan tata kelola kelembagaan.

Menurut ketua Tim, Yeza Febriani MSc, Senin (9/12/2019) menyampaikan, bahwa Desa Bangun Purba dipilih karena desa ini merupakan salah satu desa yang mendapat fasilitas PAMSIMAS yang tidak dapat beroperasi secara optimal dikarenakan masalah teknis dan kualitas air yang dihasilkan (Distarcip Rokan Hulu 2016).

Pada tahun 2017 Desa Bangun Purba mendapat bantuan PAMSIMAS yang menyediakan air bersih kapasitas 1 liter/detik dengan sumber air dari mata air yang dialirkan ke sungai. Untuk mengumpulkan air tersebut dibuat saluran dan bendungan kemudian air dialirkan ke bak penampung dengan kapasitas 19.000 liter.

Dari reservoir air didistribusikan dengan pipa menuju rumah warga dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 43. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk maka hanya 5% yang mendapatkan air dari program pamsimas. Karena keterbatasan jumlah dana sehingga tidak semua masyarakat dapat memperoleh sambungan rumah.

Dengan lokasi mata air yang jaraknya cukup jauh dari pemukiman dan perbedaan elevasi mata air terhadap pemukiman hanya 1 meter, maka reservoir dibangun didekat pemukiman warga. Karena air dari mata air dialirkan kesungai maka yang tadinya kualitasnya baik menjadi tercemar. Air yang tercemar ini mengandung besi (Fe) dan mangan (Mn) yang ditandai dengan warna air yang berubah menjadi kuning-coklat setelah kontak dengan udara.

Selain itu juga menimbulkan bau yang kurang enak, pada dinding reservoir menjadi berwarna kuning, dan apabila digunakan untuk mencuci pakaian akan menimbulkan bercak-bercak kuning. Kandungan Fe yang diizinkan sesuai PP NO.20 tahun 1990 adalah 0,3 mg/lt dan mangan 0,1 mg/lt.

Bagi masyarakat yang memiliki kesadaran tentang kesehatan air konsumsi maka selama ini untuk memenuhi kebutuhan air mereka harus membeli air dengan harga paling rendah 5.000 rupiah setiap gallon nya. Dengan pemakaian rata-rata 1 galon setiap dua hari maka dalam waktu satu bulan setidaknya harus mengeluarkan uang sebanyak 75.000 rupiah.

Menurut bapak Fauzan selaku perwakilan tokoh masyarakat sekaligus ketua KKM di Desa pauh, mengatakan dengan adanya sistem pengolahan air dan air minum isi ulang saat ini sangat membantu meningkatkan kualitas kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Tim Teknik Arif Rahman Saleh, MT, Ahmad Fathoni, MT dan Alfi Rahmi M.Eng menjelaskan pemasangan pipa sambungan rumah masyarakat sebanyak 40 rumah dan pembuatan teknologi tepat guna pengolahan air bersih menjadi air layak konsumsi  kapasitas 30 L/min.

Unit usaha depot air minum berbasis ATM  telah terbentuk dengan kapasitas 200 galon/hari. Hasil uji air minum ini telah di analisis dilaboratorium Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu dengan Hasil sesuai yang diharapkan.

Kedepannya diharapkan Tim UPP dapat bekerjasama dengan pemerintah dalam menginventarisir daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih. Sehingga diharapkan kedepannya seluruh masyarakat dapat memperoleh air bersih layak konsumsi.