Begal PGRI

Penulis oleh : Didi Suprijadi (Ketua MPO KSPI)
CIANJUR- Begal dimaknai sebagai segerombolan orang yang saling tolong menolong dan bantu membantu dalam melaksanakan maksud mereka, mengganggu orang-orang di jalanan, merampas harta
Begal motor dimaknai segerombolan orang yang saling tolong menolong dan bantu membantu untuk memaksa merampas motor milik orang.
Gerombolan perampas motor seringkali dalam satu rombongan besar, maka nya sering disebut geng motor.
Begal politik dimaknai segerombolan orang yang memaksa mengambil alih kepemimpinan partai politik tanpa melalui prosedur dengan benar.
Diawali klaim KLB partai Demokrat di Deli Serdang Maret 2021 secara sepihak memutuskan Moeldoko sebagai ketua umum terpilih. Hal ini berdasarkan voting yang dilakukan dalam KLB partai Demokrat di Deli Serdang Sumatera Utara.
Klaim sebagai ketua umum Demokrat, Moeldoko dianggap sebagai pembegalan oleh kubu partai Demokrat AHY.. maka dikenal lah dengan istilah begal politik.
Begal organisasi dimaknai segerombolan orang yang saling tolong menolong dalam rangka melaksanakan perampasan organisasi tanpa prosedur yang benar.
Begal organisasi menimpa pada organisasi tua PGRI. PGRI dibegal sepihak oleh Teguh Sumarno dkk melalui KLB di Surabaya.
Tuduhan Teguh Sumarno dkk membegal PGRI disampaikan Mufti Ali aktifis guru di kota Bogor.
Akibat pembegalan PGRI terbelah dua kepimpinan satu klaim PGRI KLB dilain pihak PGRI kongres, begitu menyebut nya.
Penyelesaian begal motor hanya bisa diselesaikan oleh kepolisian dan berakhir di pengadilan sebagai keputusan akhir.
Penyelesaian begal partai politik diselesaikan oleh polisi dan berakhir di pengadilan hingga ke mahkamah Agung.
Penyelesaian begal organisasi PGRI tidak perlu oleh polisi apalagi hingga ke pengadilan , karena menyita tenaga,dana dan perasaan, oleh sebab itu cukup diselesaikan oleh diri masing masing,ngariung di tempat kantor lemah merah.
Kenapa demikian?
Pemilik PB PGRI sejatinya adalah pengurus provinsi PGRI dan pengurus kabupaten kota PGRI seluruh Indonesia. Artinya menjadi ketua umum PB PGRI bila tidak ada dukungan dari pengurus provinsi dan pengurus kabupaten kota sama saja dengan dagelan.
Ternyata pengurus provinsi PGRI Pendukung setia KLB, yaitu pengurus provinsi PGRI Jatim, Sumut dan Riau sudah menyatakan dukungan kepada PGRI Kongres .
Hal ini terjadi, setelah Joko AW ketua pengurus provinsi Jatim, Adolf Bastian ketua pengurus provinsi PGRI Riau dan Syalwan G ( rencana) memimpin PGRI Sumut.
Belum lagi hingga subuh ini sudah 29 pengurus provinsi PGRI lainnya seluruh Indonesia, telah mengirimkan surat pernyataan sikap untuk tetap setia kepada PGRI kongres.
PGRI itu organisasi yang bersifat sosial, kekeluargaan dan kolektif kolegial jangan dibawa seperti organisasi politik apalagi organisasi geng motor.
Begal motor berakhir di pengadilan
Begal politik berakhir di pengadilan
Begal PGRI berakhir di lemah merah, Semoga.