Gubri: Sepenuhnya Dukung Pendirian L2DIKTI Riau-Kepri

JAKARTA – Perkembangan perguruan tinggi swasta negeri di Riau dan Kepri menginspirasi APTISI wilayah X B – D Riau- Kepri dan dua Gubernur mengusulkan berpisah dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2DIKTI) wilayah X yang selama ini melayani 4 provinsi, Sumbar, Riau, Kepri dan jambi. Kamis (05/09/2019).

Pendirian Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2DIKTI) Riau-Kepri sebenarnya telah lama diwacanakan, tetapi belum terealisasi sampai hari ini dikarenakan berbagai macam kendala. Namun harapan itu sepertinya akan terwujud dalam tahun ini. Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah X B Riau dr. Zainal Abidin, M.PH sebagai penggerak dan motivator rencana ini. Sebagai dokter dan pemilik Perguruan Tinggi Hang Tuah beliau juga seorang birokrat, mantan kepala dinas kesehatan provinsi Riau.

Gubernur Riau, H. Syamsuar menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Menristekdikti, M.Nasir pada saat acara kunjungan kerja ke kabupaten Pelalawan Riau, acara peresmian Kerinci Tissue Culture (KTC) laboratory milik PT RAPP. Minggu (01/09/2019). Pada kesempatan tersebut Gubri mengusulkan pembentukan L2DIKTI wilayah Riau-Kepri dalam rangka meningkatkan mutu dan layanan penyelenggaraan pendidikan tinggi khususnya di wilayah Riau dan Kepri.

Untuk itu Gubri hari ini bertemu dan menyerahkan berkas kepada kementerian ristekdikti melalui dirjen dan direktur kelembagaan, Dr.Ir.Patdono Suwignjo.M.Eng.S.C dan Ir. Ridwan. M.Sc.

Turut hadir Dr. Adolf Bastian.M.Pd selaku Ketua Badan Pekerja pendirian L2DIKTI wilayah Riau-Kepri yang juga sekretaris Aptisi wilayah X-B.

“usulan pendirian L2DIKTI Riau-Kepri, dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah perguruan tinggi swasta Riau-Kepri yang mencapai 111 dari 253 jumlah perguruan tinggi swasta di L2DIKTI wilayah X, dengan rincian 79 perguruan tinggi swasta di Riau dan 32 di Kepri” ungkap Adolf Bastian.

Menurut Adolf, saat ini perguruan tinggi swasta Riau-Kepri melayani sekitar 109.720 mahasiswa dimana sebanyak 75.474 Mahasiswa di Riau dan 34.246 di Kepri. Sedangkan jumlah dosen PTS di dua provinsi ini mencapai 5177 orang.

Pendukung lain yang tak kalah penting adalah pertumbuhan jumlah penduduk Riau yang hampir 7 juta jiwa dan penduduk kepri lebih dari 2 juta jiwa. Ini tentu memerlukan perguruan tinggi yang berkualitas untuk menghasilkan SDM yang memiliki daya saing tinggi, menghadapi SDM negara tetangga Malaysia dan Singapore yang berbatasan langsung dengan Riau-Kepri. Kepentingan lainnya adalah untuk meningkatkan Angka Partisipasi (APS) generasi muda melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Adolf yang juga Rektor Universitas Pasir Pengaraian (UPP) menyampaikan insya Allah, minggu depan tim Kementerian Ristekdikti akan ke Riau untuk melihat dan menilai kondisi lapangan terkait kesiapan gedung dan lahan serta SDM yang akan dihibahkan dan dipindahkan oleh Pemda Riau kepada Kementerian Ristekdikti sebagai kantor dan tenaga L2DIKTI Riau-Kepri nantinya.

“ kita juga berterima kasih kepada Gubri H. Syamsuar yang telah merespon dengan sangat baik mendukung berdirinya L2DIKTI Riau-Kepri. Ini membuktikan keseriusan Gubri mengembangkan perguruan tinggi di dua provinsi ini. Komitmen beliau terhadap pentingnya SDM unggul, disaat sumber daya alam sudah terkuras dan kedepan tidak dapat lagi diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat terutama generasi milenial” ungkap Adolf

Gubernur Riau, H. Syamsuar juga berharap apa yang sedang diupayakan ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak di kedua provinsi dan meminta doa supaya upaya ini cepat terealisasi tanpa hambatan sedikitpun. (dan)