PEKANBARU – Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh tagar #KaburAjaDulu yang menggambarkan keinginan generasi muda untuk meninggalkan Indonesia dan mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Tren ini mencerminkan kegelisahan anak muda terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan peluang di dalam negeri. Namun, apakah benar bahwa solusi terbaik adalah “kabur”?
Menanggapi fenomena ini, Dr. Dodi Sukma R.A, S.Hut., M.Si., seorang akademisi Universitas Lancang Kuning (Unilak) sekaligus dosen di Sekolah Pascasarjana Program Magister Ilmu Lingkungan, memberikan pandangannya yang kritis terhadap tren tersebut. Menurutnya, pemikiran untuk “kabur” bukanlah solusi yang bijak, terutama jika melihat banyaknya potensi yang masih dapat dikembangkan di Indonesia.
“Indonesia memiliki begitu banyak peluang bagi anak muda yang memiliki pemikiran kritis dan kreatif. Daripada memilih untuk pergi, lebih baik kita memanfaatkan sumber daya yang ada dan menciptakan peluang. Salah satu contohnya adalah Desa Wisata Pujon Kidul di Malang, dimana anak-anak muda setempat terlibat langsung dalam pengelolaan wisata berbasis lingkungan. Mereka tidak hanya melestarikan alam, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi yang nyata,” ungkap Dr. Dodi.
Sebagai akademisi di bidang ilmu lingkungan, Dr. Dodi menekankan bahwa banyak sektor yang dapat digarap/dikelola oleh generasi muda, terutama dalam hal pembangunan berkelanjutan. Sektor ekowisata, pertanian modern, hingga ekonomi kreatif berbasis lingkungan masih terbuka lebar bagi mereka yang mau berpikir inovatif.
Selain itu, tren “kabur” justru bisa menghambat potensi pembangunan bangsa. Jika generasi muda terus berpikir untuk meninggalkan negeri ini tanpa mencoba menciptakan perubahan, maka Indonesia akan kehilangan sumber daya manusia terbaiknya. Oleh karena itu, Dr. Dodi mengajak anak muda untuk melihat Indonesia karena potensi Sumberdaya Alamnya yang luar biasa, bukan sekadar tempat yang harus ditinggalkan.
“Kita harus mengubah mindset. Jika kita mampu berinovasi dan melihat peluang dengan lebih luas, kita tidak perlu ‘kabur’ ke luar negeri. Justru, kita bisa menciptakan sesuatu di sini dan menjadikan Indonesia lebih maju,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Dodi menegaskan bahwa semangat membangun bangsa harus dimiliki oleh setiap anak muda.
“Jangan tanya apa yang diberikan negara kepadamu, tetapi tanyakan apa yang bisa kamu berikan kepada negara. Begitu baru anak muda yang tangguh,” tegasnya.
Dengan banyaknya potensi yang tersedia, fenomena #KaburAjaDulu seharusnya menjadi refleksi bagi anak muda untuk lebih menggali dan menciptakan solusi di dalam negeri. Pemikiran kritis dan kreativitas adalah kunci utama untuk membangun masa depan yang lebih cerah tanpa harus meninggalkan negeri sendiri.