PASIRPENGARAIAN – Terkait pemberitaan penganiayaan yang dilakukan oleh pelajar SMP MH (14) terhadap bocah NN (4) di Kampung Sawah Desa Koto Tinggi Kecamatan Rambah, Rohul beberapa pekan lalu, Kapolsek Rambah, IPTU Simatupang membenarkan kini terduga pelaku sudah mengantongi surat keterangan Gangguan Jiwa Berat (Psikosis) oleh Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Pekanbaru .
Hal ini disampaikan Kapolsek Rambah, IPTU Simatupang kepada awak media Riausmart.com, Senin (29/06/2020) di Mapolsek Rambah.
IPTU Simatupang menyampaikan bahwa hasil kasus penganiayaan tersebut, mengantarkan MH untuk diperiksa kondisi kejiwaannya ke Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru pada Kamis (28/06/2020).
Dari hasil pemeriksaan tersangka, Kapolsek Rambah, IPTU Simatupang mengatakan dr Desi Afrisanty, SpKJ telah mengeluarkan surat keterangan yang dikeluarkan pada Selasa (12/06/2020) yang isinya menjelaskan bahwa MH mengalami Gangguan jiwa Berat (Psikosis).
“Oleh pihak RS Jiwa Pekanbaru, MH dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan berat. Artinya MH dinyatakan Gila,” Jelas Kapolsek Rambah.
Kepada awak media Riausmart.com, Kapolsek Rambah mengatakan Polres Rokan Hulu saat ini terus melakukan pemeriksaan tahap penyidikan terhadap tersangka MH.
“Kasus penganiayaan dengan tersangka MH, tahap penyidikan oleh petugas. Kasus ini akan tetap lanjut.” Papar IPTU Simatupang.
Ditempat yang berbeda, saat dikonfirmasi ke Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru, dr M. Yusuf S.pog mengatakan tidak dapat memberikan komentar terkait hal tersebut.
Sedangkan Kabid Pelayanan Medik RSJ Pekanbaru, Andry Sudarwan mengatakan Segala informasi yang berkaitan dengan pasien akan pihak RSJ berikan untuk keperluan penyelidikan. Artinya, hanya polisi ataupun hakim yang boleh meminta data tersebut.
Alasannya takut melanggar aturan rekam medis (Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008).
Sementara itu, NN korban penganiayaan saat ini sudah kembali ke rumah, setelah dilakukan operasi untuk kesembuhannya di RSUD Rokan Hulu, dalam pengakuan Orang tua Korban, Indra, anaknya mengalami Depresi berat setelah kejadian yang hampir menghabisi nyawa anaknya.