PASIRPENGARAIAN – Permintaan gula aren saat bulan suci Ramadhan meningkat 80 % dari bulan biasanya, sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
Salah seorang petani aren M Yamin Nasution kepada RiauSmart.com, Senin (13/5/2019) pagi mengatakan, setiap bulan ramadhan Hal ini memang sudah biasa saat Bulan Ramadhan permintaan konsumen akan kebutuhan gula aren meningkat.
“Hal ini memang sudah biasa saat Bulan Ramadhan datang, permintaan konsumen akan kebutuhan gula aren meningkat,” Ungkap Yamin nasution, salah seorang petani gula aren di Desa Kaiti II saat ditemui usai mengolah gula aren.
Yamin mengaku, dirinya sudah 35 tahun menjalani usaha ini, tidak hanya itu, ia juga pernah mendapatkan bantuan mesin pembuat gula aren dari Dinas Kehutanan Provinsi Riau pada akhir tahun 2017 lalu.
Selama Bulan Suci Ramadhan ini, ia merasa kewalahan melayani permintaan konsumen, terutama para bandar gula, karena produksi gula aren relatif terbatas. tidak hanya itu produksi air aren yang di ambil dari kebun juga minim.
Untuk pemasaran, Ia tidak perlu masuk pasar untuk menjual gula aren miliknya. Karena, konsumen maupun agen gula aren yang datang, bukan hanya warga sekitar saja namun ada yang berasal dari Luar daerah.
” Kalau selama bulan puasa ini pemasarannya tidak sulit. Bahkan ada konsumen itu pesan lebih awal sebelum gula arennya kita produksi,” ujar Yamin.
Menurut Yamin, permintaan gula aren saat Bulan Suci Ramadhan ini, kebanyakan digunakan untuk bahan campuran pemanis aneka makanan dan minuman untuk menu buka puasa.
Harga gula aren tersebut, Yamin memberi harga antara Rp 24.000 sampai Rp 25.000 per kilogram.(Ahmat)