PASIRPENGARAIAN – Sempat dianggap kades gila, Basron selaku Kepala desa Babussalam, Kecamatan Rambah, Rohul akhirnya dapat membuktikan kerja kerasnya membuat kebun kurma.
Kepada Riausmart.com, Basron mengawali cerita gilanya sebagai kades Babussalam yang memiliki visi dan misi diluar pemikiran orang kebanyakan.
Basron mengatakan idenya membangun kebun kurma berawal setelah mendengar ceramah Ustad Mustafa Umar tentang kurma. Dari situ, mulailah digagas ketika Basron menjadi Kades.
Dalam pemaparannya, pengajuan ide Basron tentang ingin membuat kebun kurma awalnya ditolak dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat, camat, bahkan beberapa Kadis Pemda Rohul.
” Awalnya mereka menolak, dan saya dianggap aneh, mengingat kurma kebanyakan hanya tumbuh dan berkembang di Negera Arab, butuh setahun untuk dapat meyakinkan semua orang, dan akhirnya mereka luluh dan memperbolehkan saya,” jelas Basron, Selasa (17/03/2020)
Penanaman kebun kurma ini dilakukan sejak tahun 2017, namun terus dilakukan pengembangan pada tahun 2018 hingga sekarang.
Dalam pengakuan Basron, Bibit kurma dibeli berjenis Barhee, dari negara gajah putih, Thailand, yang mana satu pohon berumur 1,5 tahun seharga 1,5 JT.
Bahkan saat ini, kebun kurma Desa Babussalam yang seluas 1 hektar telah mampu menampung 100 batang kurma.
Uniknya, dari banyaknya kurma, juga terdapat Kurma Ustad Abdul Somad (UAS) dan Achmad M.Si. Tidak beralasan, kedua pohon kurma ini ditanam langsung oleh kedua orang berpengaruh di Indonesia saat ini.
” Kalau kurma itu milik UAS, dan disebelahnya Pak Achmad, dan kita telah berikan sertifikatnya, jadi sampai kapanpun itu adalah milik mereka,” jelas Basron sambil menunjuk kedua pohon kurma yang terletak di depan pintu masuk.
Taman Agro Wisata Kurma di Babussalam, kini telah memiliki beberapa wahana wisata. Diantaranya apotik hidup (taman obat keluarga), wisata berkuda, wisata panahan, wisata mini water park.
” Alhamdulillah kita selalu mengembangkan kebun kurma ini, dan kini kita telah memiliki sepasang kuda untuk dikembang biakkan,” tambah Basron.
Di Taman Agro Wisata Kurma tersebut, juga menggandeng 7 Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menitipkan dagangannya di kantin taman.
Dalam pengakuan Kades visioner itu, Taman Agro Wisata Kurma baru dibuka secara umum pada 13 Februari 2020. Sampai saat ini, sudah dapat menjual sebanyak 1.500 tiket untuk wahana Mini Water Park.
” Untuk tiketnya dibandrol 5.000 pada hari biasa dan 10 ribu pada hari Minggu dan hari libur, itu untuk yang berenang saja, kalau untuk masuk mah gratis,” tuturnya sambil tertawa kecil.
” Alhamdulillah dampak dari pembangunan kebun kurma ini, kita dapat memperdayakan masyarakat sekitar baik dari segi lapangan kerja maupun ekonomi, selain itu juga dapat menambah objek wisata baru bagi masyarakat Rohul maupun luar Rohul,” tutupnya.
Kisah sukses Kades Babussalam ini tentunya menjadi percontohan bagi Kepala Desa lainnya yang ada di Indonesia, kalau bukan kita siapa lagi?