Konkerkab, PGRI Rohul Minta Pemkab Komit Perhatikan Guru Honor Komite

Konkerkab, PGRI Rohul Minta Pemkab Komit Perhatikan Guru Honor Komite

Konkerkab, PGRI Rohul Minta Pemkab Komit Perhatikan Guru Honor Komite

Riausmart.com– Mewakili Bupati Rokan Hulu (Rohul) H. Sukiman, Pj Sekda Rohul H. Abdul Haris S.Sos M.Si secara resmi membuka Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) 1 PGRI Rokan Hulu (Rohul), yang dipusatkan di Aula Universitas Pasir Pengaraian (UPP), Senin (20/8/2018).

Dalam kegiatan Konkerkab I PGRI Rohul itu dengan mengusung Tema “Membangun Kesadaran Kolektif PGRI Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan” itu selain dihadiri Pj Sekda Rohul H. Abdul Haris S.Sos M.Si, turut juga dihadiri Ketua PGRI Rohul DR Adolf Bastian M.Pd, Kakan Kemenag Rohul, Kadisdikpora Rohul Drs Ibnu Ulya M.Si, Pimpinan Dewan Pendidikan Rohul, Pengurus PGRI Rohul dan ratusan PGRI perwakilan Kecamatan.

Usai buka Konkerkab 1 PGRI Rohul, Pj Sekda Rohul H. Abdul Haris S.Sos M.Si pengakuan secara umum, Pemkab Rohul tetap komitmen dalam mengembangkan dunia Pendidikan di Rohul, sesuai dengan wajib Anggaran pusat yang mewajibkan 20 persen, Sementara Pemkab Rohul menganggarkan 27 , 6 persen.

“Inilah bentuk Pemkab Rohul dalam dunia pendidikan, kita menganggarkan 27,6 persen, mungkin ini salah satu yang tersbesar di Riau, karena mengingat pendidikan Pendidikan Dimata,” kata Haris

Melalui Konkerkab 1 PGRI Rohul ini, Haris harapan muncul ide-ide cemerlang untuk menyusun program-program kerja PGRI, dimana program tersebut dapat menjadi acuan bagi anggota PGRI untuk mengembangkan pendidikan di Rohul.

“Dari Konkerkab 1 PGRI ini kita mungkin ada inovasi-inovasi sesuai dengan perkembangan saat ini yang muncul. Kami adalah saat ini PGRI sangat aktif, karena tujuan lahirnya PGRI ini adalah cara melindungi dan memperjuangaan hak-hak guru, yang diharapkan melalui hak yang dimiliki guru bisa maksimalitas aktvitas pendidikan belajar mengajar dan pengabdian, ”kata Haris

Sementara itu, Ketua PGRI Rohul DR Adolf Bastian M.Pd kepada wartawan, Senin (20/8/2018) berharap Pemkab Rohul komitmen dalam memperjuangkan kesejahteraan guru, pasalnya saat ini ribuan guru honor komite berpenghasilan Rp 150.000 sampai Rp 500.000 yang masih jauh dibawah UMR.

“Pemkab harus melakukan terobosan dan kebijakan untuk kesejahteraan guru, karena PGRI ini tidak ada uang, yang punya uang itu Pemda, ada 2300 guru honor komite penghasilan 150.000 sampai 500.000, masih jauh dibawah UMR, sementara Kabupaten lain sanggup memberikan insentif tambahan kepada gurunya, bisa di bayar triwulan atau perbulan yang ditransfer langsung ke rekening mereka (guru),” kata Adolf

Diakui Adolf, PGRI Rohul selalu menyuarakan aspirasi guru-guru ke Pemkab Rohul suapaya ada komitmen Pemda untuk mensejahterakan guru. Hal itu perlu adanya dan didukung politik Pemerintah untuk memperhatikan nasib guru honor komite ini.

“Tapi ada gak kemauan politik Pemerintah sampai hari ini memperhatikan nasib guru, jangan sampai akhirnya guru-guru kita ini frustasi, jika semua guru ini meninggalkan ruang kelas, siapa yang akan mengajar, ada 2300 honor komite kalau mereka meninggalkan ruang kelas, anak kita akan terbelengkalai,” katanya

“Pasti learning proses akan terganggu, ujung-ujungnya PGRI yang memediasi itu, mumpung guru-guru itu terus bersabar jangan sampai pada titik tertentu mereka tidak bersabar, dan pada akhirnya mereka akan melakukan aksi, akan heboh Rohul ini,” tegas Adolf

Ketika ditanya Formulasi apa yang ditawarkan PGRI ke Pemkab Rohul untuk mensejahterakan guru, Rektor UPP ini mengaku formulasinya sederhana dengan menghitung jumlah riil guru honor komite, PGRI hanya minta untuk memperjuangkan guru honor komite.

“Formulasinya sederhana, PGRI siap duduk bersama dengan Pemkab, kita cari formulasi yang bagus, ini bukan masalah jumlah, umpamanya kita tambah 500 ribu perbulan tentu tidak realistis mengingat anggaran kita terbatas, ini bukan masalah jumlah, yang penting ada komitmen Pemkab dengan memperlihatkan kepada guru-guru ini ada keinginan Pemkab untuk mensejahterakannya, kita berharap guru honor komite ini yang diperhatikan, kalau guru negeri dan honor daerah itu alhamdulillah sudah sejahtera,” terang Adolf

“Jadi nanti ada rekomendasi yang dihasilkan oleh Konkerkab 1 PGRI hari ini, seperti kabupaten yang lain mereka sanggup memberikan intensif kepada guru, kenapa Rohul tidak sanggup ada apa ini, ini adalah keseriusan kita untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu guru disekolah, bagimana guru mau fokus mengajar kalau pengasilannya sangat-sangat tidak layak,” tambah Adolf. (Fa)