SMAN 1 Rambah Gunakan Sistem Zonasi Dalam PPDB

PASIRPENGARAIAN – SMAN 1 Rambah menerapkan sistem Zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019. Kamis (04/07/2019).

Kata zonasi akhir-akhir ini terdengar familiar bagi masyarakat Indonesia, Lebih-lebih di bidang pendidikan. Sistem zonasi lebih terkenal setelah adanya pemberitaan seorang anak berbakat yang membakar sertifikatnya karena kecewa terhadap keputusan pemerintah akan adanya sistem zonasi tersebut.

Sejak tahun 2018 lalu, pemerintah pendidikan dan kebudayaan atau Kemdikbud menerapkan sistem Zonasi bagi calon siswa baru. Hal ini tercantum dalam Permendikbud No 51/2018 tentang Penerimaan peserta Didik Baru (PPDB).
Adapun manfaat sistem zonasi ini adalah untuk mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia dan pastinya dapat memperkecil jarak tempuh anak menuju ke tempat sekolah.

Menurut Ali Purlaila M.Pd, selaku kepala sekolah di SMAN 1 Rambah, ada sisi positif dan negatif dengan adanya sistem zonasi tersebut. Yang mana sisi positifnya adalah kuota siswa dapat terpenuhi bagi sekolah yang memiliki kepadatan penduduk yang banyak.

Sedangkan sisi negatifnya adalah sekolah akan kekurangan siswa apabila didaerah tersebut banyak terdapat sekolah, sedangkan masyarakatnya terbilang sedikit. Sehingga kuota kelas berkurang yang mengakibatkan jam mengajar guru juga berkurang.

Penerapan sistem zonasi mengharuskan calon peserta didik untuk menempuh pendidikan di sekolah yang memiliki radius terdekat dari domisilinya masing-masing. Untuk SMAN 1 RAMBAH sendiri radius Zonasinya berkisaran 500 M dari lokasi sekolah. Sehingga, siswa yang berdomisi lebih dari itu akan di rankingkan.

Ada 4 cara dalam Penerimaan Peserta Didik , yakni jalur zonasi, jalur siswa tidak mampu , jalur prestasi dan jalur perpindahan orang tua. Hal ini terutama bagi ASN dan orang tua yang sering kali berpindah tempat kerja.

Untuk saat ini SMAN 1 Rambah akan menerima siswa sebanyak 288 orang. Sedangkan untuk saat ini pendaftar sudah lebih dari angka yang ditentukan.

“Untuk hasil akhir siswa diluar zonasi kita serahkan kepada nilai setiap murid. Dan disini kami bekerja dengan profesional. Tidak akan ada pilih kasih. Dan calon siswa juga bisa melihat kelulusannya di website kita. Sehingga tak ada dusta diantara kita” ujar Ali. (Dan)