PASIRPENGARAIAN – Tidak menerima dikritik, Kepala sekolah SMAN 3 Rambah ancam akan pecat guru honorer.
Hal ini disampaikan oleh Abdul Hamid, S.Pd selaku guru PJOK di SMAN 3 Rambah, Selasa (21/01/2020) di Gedung SMAN 3 Rambah
Dalam pengakuannya, Abdul dan beberapa rekan guru honorer lainnya sempat diancam akan dipecat karena telah melaporkan kinerja kepala sekolah SMAN 3 Rambah ke pengawas pembina.
“Hal ini berawal dari pandangan guru-guru yang ada di SMAN 3 Rambah, kita melihat kepala sekolah jarang sekali masuk, dalam seminggu palingan sehari atau dua hari saja. kalaupun masuk cuma 1 jam setelah itu pulang. Dan kepala sekolah juga jarang sekali hadir di acara rapat-rapat bulanan sekolah ataupun agenda penting lainnya, oleh karena itu kita laporkan hal itu kepada pembina,” jelas Abdul.
Setelah membuat surat pernyataan itu, Abdul dan rekan-rekan guru lainnya satu persatu dipanggil pihak kepala sekolah dan memberi ancaman akan dipecat karena telah melakukan hal demikian.
“Di dalam kata-katanya terdapat ancaman berupa saya akan dikeluarkan, dan apabila saya dikeluarkan, maka beliau akan menelpon kepala sekolah lain untuk tidak menerima saya, dan bisa saja beliau tidak mengeluarkan SK saya, itu salah satu bentuk ancaman yang dikeluarkan oleh beliau,” jelas Abdul
Sedangkan ditempat yang sama, Kepala Sekolah SMAN 3 Rambah menyebutkan tidak pernah mengancam melainkan menasehati.
“Saya tidak pernah mengancam, namun saya hanya menasehati, yang saya sampaikan apabila bapak ibu melakukan hal seperti ini, maka yang rugi bapak ibu sendiri. Jadi mereka berfikir itu adalah ancaman padahal tidak,” jelasnya.