Seperti yang disampaikan oleh Juru bicara Satgas Covid-19 wilayah Provinsi Riau, Indra Yovi bahwa angka kematian tertinggi akibat Covid-19 di Provinsi Riau terjadi di Kabupaten Rokan Hulu, dengan persentase mencapai 6 persen.
Menurut Yovi, salah satu pemicu tingginya angka kematian akibat Covid-19 yakni disebabkan lambatnya Tindakan medis yang dilakukan kepada pasien akibat telat dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19.
Menindaklanjuti tanggapan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Rohul, dr Bambang menjawab bahwa hal itu disebabkan masih banyaknya masyarakat yang takut untuk cek kesehatan di Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat.
“Sekarang permasalahan nya, dari masyarakat itu sendiri, apabila dia bergejala maupun tidak bergejala, ataupun terindikasi Covid, seharusnya segera berobat ke Rumah Sakit, jangan sampai berat dulu baru berobat,” Ungkap dr Bambang, Senin (13/09).
Terkait tingginya persentase angka kematian pandemi Covid-19 di Rokan Hulu, hal ini diakui dr Bambang bahwa itu diakibatkan rendahnya penemuan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19, sedangkan angka kematian tinggi.
“Hal itulah yang menyebabkan persentase tersebut terbilang tinggi. Oleh karena itu kami akan meningkatkan tracing dan penemuan kasus juga harus ditingkatkan,” Tambahnya.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang enggan berobat ke Fasilitas kesehatan, hal itu dikarenakan takut divonis positif Covid-19.
“Banyak masyarakat tidak mau berobat ke fasilitas kesehatan, karena takut divonis Covid, Hal ini sebenarnya tidak benar, Seharusnya mereka berobat ke rumah sakit, sehingga kamipun memiliki data dan segera melakukannya penanganannya segera,” Sebutnya.
Melalui awak media, dr Bambang mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Rokan Hulu untuk segera berobat ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala berat maupun ringan Covid-19.
“Tidakpun bergejala, kalaupun bergejala ringan, Berobatlah ke Fasilitas Kesehatan untuk diketahui penyakitnya,” Pungkas dr Bambang.