PASIRPENGARAIAN — Sudah jatuh, tertimpa tangga pula, itulah pepatah yang tepat dirasakan oleh keluarga Indra, orang tua dari NN (4), korban penganiayaan oleh siswa SMP, MH yang merupakan tetangganya.
Dalam pengakuan Indra, ayah dari NN mengatakan, saat ini perekonomian keluarga mereka sangat terperosok disaat Corona Virus (Covid-19) melanda.
” Belum lagi masalah keuanganan, ditambah lagi dengan musibah yang menimpa anak kami, sungguh ini berat,” jelas Indra.
Pria yang bekerja sebagai penjual sate ini mengaku saat ini mereka mengontrak di rumah papan yang hingga saat ini masih menunggak 6 bulan.
” Kami baru pindah 7 bulan dirumah ini, sewa satu bulannya Rp.250.000, namun kami baru bayar 1 bulan, sedangkan 6 bulan kami masih menunggak,” tutur Indra penuh haru.
Pria yang memiliki dua anak ini mengaku kesulitan perekonomian apalah lagi ditengah Covid-19 saat ini.
” Yah gimana lagi, perekonomian sulit, ditambah wabah Corona, belum lagi musibah yang menimpa anak kami, ya semakin puyeng, Alhamdulillah keluarga pelaku mau membayar biaya pengobatan dan biaya rumah sakit, namun saya justru harus berhenti bekerja untuk sementara waktu, karena merawat anak kami yang saat ini masih mengalami depresi dan syok, sedangkan perut tetap ingin diisi,” tutur Indra.
Dalam pengakuan Indra, keluarganya hingga sampai saat ini, belum pernah tersentuh bantuan sosial dari pemerintah, padahal, keluarganya merupakan kategori orang yang tidak mampu.
” Sejauh ini belum,” lanjutnya.
Ketika ditanyakan tentang isu pelaku mengalami kerasukan atau gangguan kejiwaan saat melakukan aksi penganiayaan terhadap NN, Indra mengaku tidak percaya.
” Yah kalau memang dia kerasukan, tidak mungkin dia sadar membeli pisau ke warung sebelum melakukan aksi, kalau menurut aku, ini sudah aksi berencana,” jelas Indra.
Indra mengatakan sejauh ini keluarganya telah melaporkan MH ke Polsek Rambah untuk ditindak lanjuti.