PASIRPENGARAIAN – Melihat kondisi asap yang semakin parah dan tidak bersudahan. Ratusan mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian (UPP) adakan aksi demo di depan gedung Bupati Rokan. Kamis (19/09/2019). 09.45 Wib.
Kabut asap di kabupaten Rokan Hulu saat ini sudah terbilang parah, hal ini sesuai dengan banyaknya aduan masyarakat yang mulai merasa sesak dan jarak pandang yang terhalang oleh kabut asap.
Melihat kondisi demikian, Ratusan mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian (UPP) mengadakan aksi demo ke kantor bupati Rokan Hulu.
Adapun aksi demo ini menuntut Bupati Rokan Hulu untuk mendesak DINKES membuka pos pelayanan terpadu secara serius terhadap masyarakat terjangkit ISPA.
Selain itu, aksi demo juga meminta Pemda Rohul untuk mendanai pengobatan korban kabut asap yang terjadi di kabupaten Rokan Hulu saat ini.
Didalam tuntutannya itu, mahasiswa juga berharap kepada bupati dan anggota DPRD Rokan Hulu untuk mengawasi, mengawal dan menghentikan diskriminasi hukum terhadap masyarakat atau buruh dan mencabut izin perusahaan pembakar lahan yang ada di kabupaten Rokan Hulu.
Dan terakhir, mahasiswa UPP juga menuntut kepada DPRD Rohul untuk membentuk Pansus agar kedepan tidak tejadi Karhutla dikabupaten Rokan Hulu
Awalnya Para demonstran merasa kecewa karena tidak dapat berjumpa langsung dengan bupati Rokan Hulu. Menurut pengakuan Kabag ekbang Epan Dedi Sanjaya, Bupati Rohul Sukiman berada di Pekanbaru dalam rangka rapat mengenai pencegahan Karhutla yang ada di Riau saat ini.
Aksi demo dilanjutkan mendatangi kantor DPRD kabupaten Rokan Hulu untuk menyuarakan aspirasi masyarakat tersebut.
di gedung DPRD kabupaten Rokan Hulu, aksi demo mendesak untuk memasuki ruang DPRD. Walaupun terdapat sedikit perdebatan, Akhirnya mahasiswa diperbolehkan masuk kedalam ruangan tersebut.
pada demo tersebut , para aksi disambut oleh beberapa anggota dewan seperti M. Aidi dan M. Hasbi, Mahmud, Murkas dan Faizul.
Menurut Mahmud selaku anggota DPRD Fraksi PKS menyampaikan bahwa telah menyampaikan usulan kepada pemerintah tentang kabut asap yang dihasilkan terjadi saat ini.
“kami telah membuat rekomendasi-rekomandasi dari DPRD, salah satunya kita meminta kepada pemerintah untuk menyediakan tempat steril yang dapat menampung masyarakat yang terjangkit ispa. Sehingga masyarakat tidak kesulitan lagi dalam mengurus surat-surat apabila masuk kedalam rumah sakit” jelas Mahmud. (Dan)