Turunkan Stunting, Bupati Rohul Terima Penghargaan Dari Gubri

PASIRPENGARAIAN (HR) – Bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terhadap percepatan penurunan angka Stunting akhirnya berbuah manis, berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) baru-baru ini prevalensi Stunting di Rohul mengalami penurunan hingga 3.8 persen.
Atas pencapaian tersebut, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu yang dikenal sebagai Negeri Seribu Suluk itu menerima penghargaan dari Gubernur Riau dalam kegiatan Rakor Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesnas/JKN) kabupaten/kota se Provinsi Riau di Ball Room SKA Co-Ex Pekanbaru.
Diserahkan langsung oleh Gubernur Riau yang diwakili Asisten I Provinsi Riau Masrul Kasmy, penghargaan kali ini diterima langsung oleh Bupati Rokan Hulu (Rohul) H Sukiman, Senin (31/07).
Selain dihadiri oleh Bupati Sukiman, kegiatan Rakor Jamkesnas/JKN ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan dr.Bambang, Kepala Dinas Sosial P3A Rohul, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD, Kadis Dukcapil, dan Kadis DPMPD Rokan Hulu.
Diakui Sukiman, Penghargaan ini merupakan prestasi atas penurunan Prevalensi angka stunting berdasarkan hasil Survey SSGI yang mana dari 58,9 persen turun di tahun 2022 hingga diangka 22 persen yang mana mencapai 3,8 Persen dalam setiap tahunnya dan untuk tahun 2023 akan diketahui pada Desember 2023.
“Angka Stunting di Rokan Hulu saat ini berada di angka 22 persen terhitung tahun 2022 dan harus diturunkan sesuai capaian yang akan di raih hingga 14 persen di tahun 2024” ungkap Bupati Sukiman.
Untuk mencapai target seperti arahan Presiden Republik Indonesia tersebut, Sukiman mengaku Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu akan terus berupaya dalam memberi pemenuhan gizi anak terdampak stunting.
“Sehingga akhir tahun 2024 telah dapat meminimalisir penurunan angka stunting mencapai target dari capaian Nasional,” tambah Sukiman.
Sementara itu, Kepala Dinas Keluarga Berencana drg.Leni Sumbari bahwa mengatakan, dalam mencapai target nasional hingga diangka 14 persen di tahun 2024 maka Semua lini harus ikut terlibat baik OPD terkait stunting memasukkan program program nya di desa lokus stunting.
“Dan Kecamatan juga harus mengintervensi Desa desa agar menggiatkan posyandu dan pendampingan tim pendamping keluarga pada remaja, calon pengantin, ibu hamil dan pasca persalin sampai anak umur 2 tahun, Dimana Desa mengganggarkan untuk kegiatan stunting sehingga semuanya dapat terpantau dengan baik,” jelasnya.
Tindak lanjut atas penghargaan yang diterima dan upaya percepatan penurunan angka stunting, drg Leni mengaku dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu dimulai daei Bupati, Sekda hingga seluruh Camat dan istri, Kepala Desa lokus stunting dan istri sekaligus seluruh kepala puskesmas se Rohul akan mengadakan rembuk stunting tingkat Kabupaten.