PASIRPENGARAIAN – Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang saat ini kondisi kabut asapnya semakin tebal dan dilihat dari kasat mata manusia sangat dirasakan udara bercampur kabut asap yang dihirup tidak sehat.
Untuk memastikan, kualitas udara tersebut kategorinya sehat atau tidak, Pemerintah Kabupaten Rohul akan meminjam alat pengukur kualitas udara kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rohul, H Abdul Haris SSos MSi mengatakan, Pemkab Rohul akan pinjam alat pengukur kuliatas udara yang bercampur kabut asap ke Kementerian LHK direspon. Karena Dinas Lingkungan Hidup telah berkoordinasi dengan Provinsi Riau untuk meminjam alat Ukur kualitas udara.
“ Kita akan meminjam alat ukur kepada Kementerian LHK, dengan adanya alat ukur tersebut, sehingga Pemkab akan ambil kebijakan dalam penetapan status siaga tanggap darurat bencana kabut asap,” tutur Sekda Rohul, H Abdul Haris SSos MSi usai memimpin rapat koordinasi penanggulangan kabut asap bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Jumat (13/9/2019).
Menurut Haris, dalam rakor pagi tadi, untuk kabupaten/kota yang ada di Riau, hingga saat ini belum menetapkan status tanggap darurat bencana kabut asap. Karena dasar pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat itu, harus tau kualitas udara di daerah Rohul.
“ Memang kalau secara kasat mata dan udara yang kita hirup sekarang terasa tidak sehat. Tapi untuk memastikan udara di Rohul sehat atau tidak, harus dilakukan dengan alat ukur kualitas udara. Sehingga pemerintah daerah bisa menetapkan status siaga tanggap darurat bencana kabut asap,” tuturnya.
Sekda menambahkan, bila nantinya udara di Rhul dinyatakan tidak sehat dan selanjutkan ditetapkan status siaga tanggap darurat bencana kabut asap, maka pemerintah daerah akan maksima mengambil langkah-langkah dalam menanggulangi pengurangan resiko bencana yang ditimbulkan dan merugikan masyarakat dari dampak kabut asap bersama OPD Rohul terkait.
“ Kita berharap besok atau lusa, Allah SWT menurunkan hujan, yang dapat mengurangi kabut asap tebal dari kiriman kabupaten tetangga yang terjadi karhutla,” tutupnya.