NASIONAL – Presiden Joko Widodo akhirnya buka-bukaan alasan dia memilih rivalnya saat Pilpres 2019 lalu, Prabowo Subianto, sebagai Menteri Pertahanan.
“Kita ini ingin membangun sebuah demokrasi gotong royong. Jadi perlu saya sampaikan bahwa di Indonesia ini tidak ada yang namanya oposisi kayak di negara lain. Demokrasi kita adalah demokrasi gotong royong. Kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa, kenapa tidak,” kata Presiden Jokowi, saat berbincang dengan wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta, seperti dikutip dari VIVAnews dan VIVA.co.id, Kamis (24/10/2019).
Menurut Jokowi, Sistem demokrasi di Indonesia, memang tidak sama dengan di luar negeri. Dimana, di sana ada oposisi. Seperti di Amerika Serikat, hanya ada Demokrat dan Republik. Tapi di Indonesia, sistem presidensil diisi oleh banyak partai.
“Sistem itu perlahan-lahan semakin matang. Proses demokrasi ke depan, semakin baik. Maka dengan mengajak Prabowo berada dalam kabinet, menurutnya tidak ada persoalan,” ucapnya.
Lebih tegas, Jokowi mengatakan, Prabowo adalah orang yang memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam dunia kemiliteran. Sehingga posisinya menjadi Menteri Pertahanan, dinilai Jokowi sudah cocok. “Ya memang pengalaman beliau besar beliau ada di situ (pertahanan keamanan),” ujarnya.