Dari Dalu-Dalu ke Puncak Ilmu, Prof. Adolf Bastian Dikukuhkan sebagai Guru Besar UNILAK

PEKANBARU — Di balik setiap kisah sukses, terdapat jalan panjang penuh tekad, kerja keras, dan semangat juang tanpa henti. Hari ini, Indonesia kembali mencatatkan nama besar dalam dunia pendidikan, Prof. Dr. Adolf Bastian, S.Pd., M.Pd. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar di Universitas Lancang Kuning. Sebuah pencapaian monumental yang menjadi bukti bahwa dengan dedikasi, keberanian, dan konsistensi, tidak ada batasan bagi anak bangsa untuk mencapai puncak tertinggi ilmu pengetahuan.
Lahir di Dalu-Dalu, Riau pada 8 November 1964, Prof. Bastian bukan hanya dikenal sebagai akademisi mumpuni, tetapi juga sebagai pemimpin yang mengayomi, praktisi bisnis yang visioner, dan inspirator pendidikan nasional. Ia tumbuh dari keluarga sederhana namun sarat nilai luhur, sang ayah, Datuk Laksamana H. Syakroni, adalah seorang guru sekaligus politisi, sementara ibunya, Hj. Salbiah, menjadi sumber inspirasi dan kekuatan yang tak ternilai.
Semangat belajar Prof. Bastian terlihat sejak usia muda. Ia meniti pendidikan dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Pekanbaru, hingga akhirnya meraih gelar Doktor dari Universitas Negeri Padang. Perjalanannya yang panjang di dunia akademik bukan hanya dilalui untuk meraih gelar, tapi juga untuk membawa perubahan nyata dalam pendidikan Indonesia.
“Optimisme adalah cahaya dalam setiap tantangan, dan pendidikan adalah kendaraan yang akan membawa kita menuju masa depan yang lebih baik,” sebutnya.

Selama perjalanan kariernya, Prof. Bastian telah menjabat berbagai posisi strategis, seperti Dekan FKIP Unilak, Kepala Balai Bahasa, Rektor Universitas Pasir Pangaraian, dan kini Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning. Tidak hanya di kampus, kontribusinya juga terasa dalam organisasi guru nasional: dari Ketua PGRI Kabupaten Rokan Hulu hingga Ketua PGRI Provinsi Riau (2024–2029).
Namun, kontribusi beliau tidak berhenti pada ranah pendidikan. Dengan jiwa wirausaha yang kuat, ia mendirikan SMK Pro-Skill di Pekanbaru dan Siak, serta dua klinik kesehatan di Riau — bukti bahwa bisnis pun bisa menjadi medium pengabdian.
Tak hanya itu, karya-karyanya seperti “Kepemimpinan Pendidikan Kepala Sekolah di Era 5.0” dan “Menjadi Guru Profesional dalam Konteks Globalisasi” telah memperkaya literatur pendidikan di Indonesia, menjadi referensi wajib bagi guru, dosen, dan calon pemimpin pendidikan.
Dukungan dari sang istri tercinta, Raden Dwi Yanti Ningrat Anwar, SE, serta keempat anak mereka menjadi fondasi kuat dalam setiap langkahnya. Di mata keluarga, beliau adalah ayah yang bijaksana di mata masyarakat, ia adalah pelita yang menerangi jalan menuju kemajuan.

Hari ini, pengukuhan sebagai Guru Besar bukan hanya sebuah gelar. Ini adalah simbol perjuangan tanpa lelah, penghargaan atas dedikasi luar biasa, dan semangat untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa. Prof. Dr. Adolf Bastian membuktikan bahwa dari desa kecil sekalipun, seseorang bisa menjangkau dunia — asal ia berani bermimpi, dan bekerja keras dan optimis untuk mewujudkannya.