UJUNGBATU – Memperingati Hari Anak Indonesia (HAI), Ratusan Relawan Satgas Anti Narkoba yang tergabung siswa dan siswi MTs Negeri 2 Rokan Hulu (Rohul), Kamis (7/11/2019) dibentuk dan dikukuhkan.
Kepala MTsN 2 Rohul, Maswir SPd juga sekaligus mengukuhkan Relawan Satgas Anti Narkoba MTsN 2 Rohul. Satgas Anti Narkoba diharapkan bisa mensosialisasikan kepada pelajar lainnya akan bahaya narkoba dan menunjukkan dampak yang ditimbulkan pengguna barang haram tersebut.
Dikatakan Maswir SPd, bahwa kegiatan hari itu merupakan tindak lanjut dari Pengukuhan Satgas Anti Narkoba Provinsi Riau yang dilaksanakan di MAN 2 Model Pekanbaru, dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dr Rudiyanto SH, Kakanwil Kemenag Propinsi Riau, Dr H Mahyudin MA, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau, Brigjen Pol. Untung Subagyo serta Kepala Madrasah dan Ratusan Relawan Satgas Anti Narkoba se-Provinsi Riau.
Pengukuhan Relawan Satgas Anti Narkoba ini, lanjut Maswir merupakan salah satu rencana aksi Kementerian Agama dalam mengimplementasikan kampanye antinarkoba dengan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang diketuai oleh Bapak Gubernur Riau dengan melibatkan berbagai instansi.
“Intinya satgas anti narkoba ini sesuai dengan fungsinya sebagai pelajar tentunya bisa menjadi ujung tombak di madrasah, bagaimana mensosialisasikan kabar terbaru kepada rekannya tentang bahaya dari narkoba. Sebab saat ini, korban dari narkoba ini adalah remaja, otomatis disana ada pelajar, ini yang harus kita selamatkan,” kata Maswir.
Maswir yang juga Ketua IKMI Ujung Batu ini menjelaskan, pendekatan yang diberikan kepada siswa bukan sekedar sosialisasi, secara agama juga ditekankan bahwa narkoba itu merupakan sesuatu yang haram.
“Karena dalam ajaran agama Islam dalam kitab suci Alquran dikatakan termasuk sesuatu yang haram yaitu dari pada penggunaan narkoba. Secara khusus memang belum dipaparkan, tapi dari penafsiran ulama sudah cukup dijadikan dalil untuk mengharamkan narkoba tersebut,” tegasnya.
Peringatan Hari Anak Internasional di madrasah peraih Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional ini juga dirangkai dengan beragam kegiatan seperti, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Adiwiyata Madrasah, membersihkan lingkungan, memeriksa lingkungan mematikan kran air dan mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan.
Kemudian, kegiatan literasi di luar kelas, simulasi evakuasi bencana oleh PMR, penampilan siswa/i Pramuka, pencak silat hingga permainan tradisional.
“Sebagai insan pendidikan ini baru pertama diperingati secara universal bahkan mendunia. Bahkan, di Indonesia serentak dari sabang sampai merauke memeriahkan Hari Anak Internasional. Hari anak ini adalah momen anak bersuka ria bersuka cita. saatnya kita memberi sesuatu yang lebih seperti yang mereka rasakan pada hari ini,” tutup Maswir.
Dimana, khusus pada hari itu para pelajar di sana diberikan keistimewaan oleh majelis guru. Keistimewaan yang diberikan majelis guru layaknya perlakuan orang tua di rumah, mulai dari penyambutan anak yang datang ke sekolah, sarapan bersama, sampai berhibur dan bermain bersama.