Unilak Tunjukkan Inovasi! Youth Competition 2025 Perkuat Pendidikan Inklusif dan Jalin Kerja Sama Global

PEKANBARU – Universitas Lancang Kuning (Unilak) sukses menggelar Unilak Youth Competition 2025 yang berlangsung di halaman Rektorat Unilak. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian penerimaan mahasiswa baru, dengan target 3.000 mahasiswa dari 37 program studi. Ribuan peserta yang terdiri dari siswa SMA/SMK, tenaga pendidik, serta masyarakat umum hadir dalam ajang ini, menjadikannya salah satu kegiatan edukatif terbesar di Riau.
Berbagai elemen turut memeriahkan acara, termasuk stand fakultas, sekolah pascasarjana, pelaku UMKM, serta institusi pendidikan lainnya. Tidak hanya sebagai ajang promosi akademik, Unilak Youth Competition juga menjadi momentum penting dalam membangun komitmen universitas terhadap keberagaman, inklusivitas, dan peningkatan kualitas pendidikan.

Dalam pidato pembukaannya, Rektor Unilak, Prof. Dr. Junaidi, S.S., M.Hum., menegaskan bahwa Unilak hadir sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan keberagaman dan inovasi. Ia memperkenalkan tiga tagline utama Unilak yang menjadi identitas kampus, yaitu:
1. Multikultural
“Unilak adalah rumah bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan suku. Kami bangga menjadi kampus yang menjunjung tinggi toleransi dan kebersamaan di bawah satu almamater,” ungkapnya.
2. Green Campus
Unilak berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kampus yang nyaman, hijau, dan asri.
“Kami mulai dengan langkah nyata seperti pengurangan penggunaan kemasan plastik. Kampus yang bersih dan sehat akan menciptakan suasana belajar yang kondusif,” lanjut Prof. Junaidi.
3. Campus Friendly
Unilak berkomitmen untuk menciptakan lingkungan akademik yang ramah dan bersahabat.
“Di Unilak, tidak ada lagi dosen-dosen ‘killer’. Kami hadir sebagai sahabat bagi mahasiswa, memberikan pelayanan terbaik demi terciptanya harmonisasi antara dosen dan mahasiswa,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Prof. Junaidi juga menyoroti komitmen Unilak dalam memberikan akses pendidikan bagi mahasiswa penyandang disabilitas.
“Di Unilak, kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi mahasiswa disabilitas. Saat ini, sudah ada lebih dari 54 mahasiswa disabilitas yang menuntut ilmu di kampus kami tanpa ada diskriminasi,” katanya.
Bahkan, Unilak memberikan fasilitas pembebasan SPP bagi mahasiswa disabilitas. Prof. Junaidi secara pribadi menegaskan bahwa ia akan bertanggung jawab untuk mencari beasiswa bagi mereka.
“Jika tidak ada beasiswa yang tersedia, maka Unilak yang akan langsung menanggung biaya SPP mereka. Ini adalah bentuk nyata kepedulian dan cinta kami terhadap individu-individu yang memiliki keterbatasan, tetapi memiliki semangat juang yang luar biasa,” ujarnya.Prof.
Junaidi juga mengajak masyarakat untuk mendaftarkan anggota keluarga penyandang disabilitas ke Unilak, agar mereka mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan tinggi.

Sebagai bagian dari inovasi akademik, Unilak melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan LPK Cahaya Subarashi Indonesia. Kerja sama ini membuka kesempatan bagi mahasiswa Unilak untuk kuliah sambil mempersiapkan diri bekerja di Jepang.
Program ini menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa, mengingat Jepang merupakan salah satu negara dengan peluang kerja yang luas bagi tenaga kerja terampil.
“Kami ingin memberikan lebih dari sekadar pendidikan akademik. Kami ingin mahasiswa Unilak memiliki peluang karier yang luas, termasuk kesempatan untuk bekerja di luar negeri dengan keterampilan yang mereka miliki,” ungkap Prof. Junaidi.
Salah satu elemen yang paling menarik perhatian dalam Unilak Youth Competition 2025 adalah keikutsertaan Sekolah Pascasarjana (SPS) Unilak dalam ajang ini. Stand SPS Unilak tidak hanya menjadi tempat promosi program magister (S2), tetapi juga menghadirkan doorprize dengan hadiah yang menarik dan unik yang menarik antusiasme pengunjung.
Akibatnya, stand pascasarjana menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi, dengan banyak calon mahasiswa yang mencari informasi terkait program S2 di Unilak.
Wakil Dekan 2 Sekolah Pascasarjana Unilak, Dr. Nurliana Nasution, ST., M.Kom., MTA., MCF., yang turut memantau jalannya acara, memberikan apresiasi atas kerja tim yang solid dalam menyelenggarakan promosi ini.

“Saya sangat mengapresiasi kreativitas tim Pascasarjana Unilak yang telah membuat konsep promosi ini. Doorprize yang disediakan bukan hanya menarik perhatian, tetapi juga meningkatkan minat pengunjung terhadap program pascasarjana. Ini membuktikan bahwa strategi promosi yang kreatif dapat menarik minat calon mahasiswa,” ujarnya.
Unilak Youth Competition 2025 bukan hanya sekadar ajang promosi akademik, tetapi juga menjadi cerminan dari visi dan misi Unilak dalam membangun pendidikan yang inklusif, hijau, dan ramah mahasiswa,. Dalam acara tersebut juga dimeriahkan oleh berbagai pentas seni dari berbagai budaya, kemudian terdapat juga perlombaan dengan game-game yang sesuai dengan perkembangan teknologi serta minat siswa.
Dengan keberagaman budaya yang bersatu dalam almamater yang sama, komitmen terhadap lingkungan, dan sistem pendidikan yang humanis, Unilak terus membuktikan diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang relevan dengan tantangan zaman.

Diharapkan, acara ini semakin memperkuat posisi Unilak sebagai pilihan utama bagi generasi muda yang ingin mengembangkan diri, berprestasi, dan berkontribusi bagi bangsa.